Mata tajam Alfredo menatap tanpa satupun kedipan, Bagai kan elang yang siap untuk menerkam mangsanya. Alfredo mulai mendekat membuat gadis yang baru satu bulan ini berprofesi sebagai sekertarisnya itu menunduk takut.
Alfredo berdiri tepat di depan gadis yang tertunduk dengan tubuh gemetar karena takut.
"Apa yang kamu dapat dari Tuan Charles untuk memata – matiku?" Tanya Alfredo dengan tatapan yang masih menusuk tajam.
"Kenapa kamu diam, kamu tidak bisa bersuara, padahal tadi suara mu nyaring aku dengar saat memberikan dokumen palsu itu padaku." Lanjut Alfredo dengan nada dingin dan datar.
Sedangkan Rudi telah menahan rasa geramnya pada gadis yang dengan berani datang ke tempat yang tak seharusnya ia datangi.
"Jawab pertanyaanku, atau kau akan keluar dari gedung ini dengan rasa malu yang tak pernah kau bayangkan sebelumnya." Ancam Alfredo.