Porche jadi penasaran dengan wajah Tawan dan kepribadian lelaki itu. Bagaimana bisa terjadi salah paham diantara Kinn dan dia? Kalau sampai menyebabkan kematian, pastinya parah sekali.
"Apa aku tanya Kinn saja besok pagi?" gumam Porche. Dia membolak-balik badan beberapa kali di ranjang itu.

Porche yakin para pelayan Kinn sering mengganti bantal, seprai, dan selimut boss mereka. Namun, aroma khas Kinn masih tertinggal di sini.
"Hmmmhh ....."
Porche pun menghirup dalam-dalam wangi tubuh Kinn. Dia memejamkan mata, sedikit tenang, lantas memeluk dirinya sendiri.

Poche tidak tahu saat jam dinding mulai menunjukkan pukul 1, Kinn baru menjenguknya ulang dan duduk di sebelahnya.
Pria itu memandangi wajah Porche, lalu menyentuh tulang hidung mancungnya dengan telunjuk. "Hmph, kenapa seperti bukan dirinya?"