Apo pun berkaca-kaca karena membayangkan hal itu terjadi. "No, tapi ya. I do," katanya dengan cengiran kecil. "Terus waktu dia besar, akan kuperkenal padamu seperti ini. Hei, lihat. Itu yang namanya Uncle Paing " katanya seolah-olah sudah terjadi.
"Ha ha ha, bagus. "Uncle" juga tidak buruk " kata Paing. "Toh aku juga punya banyak keponakan bocil di rumah."
"Ha ha ha ha ha, iya. Jadi sudah terbiasa dipanggil begitu?" kata Apo. Mendadak merasa konyol, tapi juga sangat senang.
"Yeah."
"Benar juga sih, ha ha ha," tawa Apo lagi. "Tinggal jodohkan saja kalau kau ingin dia begitu dekat."
Paing pun ikut tertawa-tawa. Sebab janin itu masih berupa darah. Tapi mereka sudah kepikiran sampai kemana-mana. Hal yang membuat Apo gemetar saat diberi kotak berwarna hitam. Apalagi isinya perhiasan lengkap atas hingga bawah. Namun, Apo tidak memakai semuanya. Dia hanya menyentuh kalung berbandulkan safir. Dipakaikan. Juga gelang kaki cantik dengan hiasan diamond yang detail.
Sebenarnya Takeda tidak benar-benar tertarik kepada para lelaki. Dia normal. Tapi (kalian bisa menyebut itu kelaian seks yang baru muncul), dia memang suka berhubungan intim dengan Shiro. Atau Aki. Itu membuatnya merasa aman daripada melakukannya dengan sembarang orang di luar sana.
Yeah, maksudku ... kalau keluarga sendiri mana mungkin orang-orang curiga? (^∇^)ノ♪