"Ibu!" pekik Aland.
Aland sedikit terkejut melihat Nyonya Amber yang terbangun. Ia menerka-nerka dalam pikirannya. Apa suaranya terlalu keras sampai membangunkan Ibunya.
"Apa kau tidak bisa bicara baik-baik pada Ayahmu?" tanya Nyonya Amber.
"Apa Ibu menerinya sebagai Suami?"
Entahlah. Pertanyaan itu keluar begitu saja dari mulut Aland. Namun tiba-tiba ia langsung bungkam. Ia melihat raut wajah ibunya yang sedih.
"Soal itu, sedang Ibu pikirkan."
"Asal dia menyayangi Ibu, aku tidak keberatan tapi soal panggilan Ayah untuknya, mungkin aku butuh waktu yang lumayan lama."
"Aland!" panggil Tuan Goza.
"Maaf, Ibu!" Aland pergi. Perasaannya bercampur aduk tanpa sesuatu yang pasti.
"Goza!" Nyonya Amber mencegah Tuan Goza untuk menahan Aland. "Aland sudah dewasa. Ia bahkan sudah menikah jadi biarkan dia sendiri untuk sementara waktu," lanjutnya.
"Lalu, bagaimana denganmu? Hubungan kita? Bagaimana denganku? Kau tidak akan—"
"Entahlah. Aku juga perlu waktu."