Hari telah pagi Alex seperti biasa berangkat ke kampus lebih awal untuk menjemput Joshua. Thalia yang sedang membuat bekal untuk dirinya tiba-tiba memberikan bekal juga untuk Alex.
" Nih! bekal nya, jangan jajan terus nanti makin miskin! " Ucap Thalia seraya memberikan Kotak makanan
" Makasih adik aku yang cantik! " Ucap Alex seraya mengacak-acak rambut Thalia
" Bang! rambut gua berantakan nanti, yaudah sana jalan bang! " Ucap Thalia
" iya-iya, yaudah gua duluan ya! jangan lupa kunci pagar rumahnya! " Ucap Alex
Lalu Alex pergi menggunakan mobilnya, Saat di perjalanan menuju rumah Joshua. Tidak sengaja ia bertemu Ocha dengan pacarnya di jalan, lantas Alex menyapanya.
" Ocha! " Teriak Alex dari kaca mobilnya
" Eh! Alex! Pasti lu mau jemput Dinda ya?? Cie.. gua dukung lu berdua deh! " Ucap Ocha
" Gua mau jemput Joshua! Yaudah gua duluan ya! Bagas! duluan ya! " Ucap Alex
" Eh! iya bro hati-hati " Ucap Bagas sang pacarnya Ocha
Setelah beberapa menit kemudian, Alex sampai di rumah milik Joshua.
" Langsung masukin aja mobilnya! " Ucap Joshua
" Yoi! " Ucap Alex
Lalu setelah memarkirkan mobilnya, Joshua tiba-tiba bertanya kepada Alex tentang kejadian semalam.
" Lu kenapa? kok lu bohongin adek lu sendiri? kan hari ini kita gak ada kelas hahaha " Ucap Joshua
" Gua mau cerita aja, kalau gua jujur nanti thalia kepo sama gua! " Ucap Alex seraya membawa kotak makannya
" Eh!? Tumben bawa bekel! gua kira mau sekalian sarapan di rumah gua! " Ucap Joshua seraya menunjuk kotak makan Alex
" Ouhhh hahaha iya, ini thalia yang buatin. katanya jangan jajan terus nanti cepat miskin hahaha " Ucap Alex seraya tertawa kecil
Lalu mereka berdua sarapan bersama seraya berbincang-bincang. Akan tetapi, Joshua salah fokus dengan Alex yang sangat lahap memakan bekal dari Thalia, lantas Joshua mulai menggoda Alex.
" Ekhem! enak ya ada yang masakin lex? Lahap gitu makannya! " Ucap Joshua seraya tersenyum
" Enak lah! masakan Thalia gitu! " Ucap Alex dengan percaya diri
" Jadi gimana tentang perasaan lu itu? ngomong-ngomong gua mau ngasih tau, Lu itu sebenarnya serius sama Dinda atau gimana? Karena dinda semalem cerita ke gua. Lu itu enggak pekak sama dia!? Padahal Dinda udah sering kode ke lu tau! kenapa lu enggak milih Dinda aja? " Ucap Joshua dengan santai
" Gua ada rasa sama Dinda josh! gua tau kalau dia juga suka sama gua, tapi hati gua ini bimbang. Gua bingung pilih memperjuangkan Hati Thalia atau mencoba ke Dinda " Ucap Alex dengan jelas
" Yah! kalau saran gua sih! mending lu pilih Dinda, karena kalau lu pilih adik lu sendiri pasti Thalia akan kecewa banget dengan lu lex! Apa lagi fakta tentang dia anak angkat! Coba deh! lu pikirin lagi baik-baik!" Ucap Joshua menasehati Alex
Alex seketika termenung untuk mencerna perkataan Joshua yang ada benarnya itu, namun hati Alex tidak bisa berbohong. Jelas ia sudah nyaman dan senang jika bersama Thalia, akan tetapi akhir-akhir ini juga ia mulai nyaman dengan Dinda.
Saat Alex terdiam, joshua menunjukkan chattingan dirinya dengan Dinda kepada Alex.
" Nih! lu baca chattingan gua sama Dinda, Lihat kan? dia serius sama lu lex! kalau lu masih gantung perasaannya, mending lu cepat-cepat kasih kepastian. Lu jadi cowok gak boleh egois lex! " Ucap Joshua
" Gua bingung! ditambah lagi thalia pengen lanjut kuliah di Korea, itu buat gua prustasi josh! Gua gak mau dia ninggalin gua! Dia dulu yang tahan-tahan gua buat tetap di Indonesia josh! " Ucap Alex seraya mengacak-acak rambutnya dengan prustasi
" Yah! mau gimana lagi, lu juga mau dia bahagia dengan pilihannya kan? mau tidak mau lu harus dukung keputusan dia! apalagi orang tua lu yang sangat mendukung apapun keputusan Thalia " Ucap Joshua
" Tapi tetap aja dia egois josh! Gua gak bisa josh! apa gua harus jujur sekarang? Gua tau resikonya nanti seperti apa! " Ucap Alex
" Jangan dulu lex! lu kalau jujur sekarang sama aja lu merusak masa depan Thalia, lu gak boleh egois juga! " Ucap Joshua
" Gua harus apa!!! Gua pusing! Gua bimbang sama perasaan gua! " Ucap Alex
" Oke, sekarang begini jika di hitung dengan skala 1 hingga 10 perasaan lu ke Dinda berapa? coba lu sembari mengingat momen-momen kalian berdua! " Ucap Joshua
Alex langsung berpikir sejenak lalu ia mengatakan.
" 60% gua suka sama dinda " Ucap Alex
" Nah! 60% kan? Artinya lu suka sama Dinda juga! Terus ngapain lu bimbang sama perasaan lu sendiri! ingat lex, Adik lu juga udah punya cowok enggak mungkin lu jadi orang ketiga diantara hubungan mereka kan? Jadi gua saranin lu jalanin aja dulu sama Dinda, siapa tahu perasaan lu itu cuma buat Dinda doang! Percaya sama gua lex! " Ucap Joshua panjang lebar
" Hm.. oke deh! gua akan coba balas perasaan Dinda dan akan melupakan Thalia " Ucap Alex
" Nah! gitu dong! Ini baru laki namanya! gentleman hahaha " Ucap Joshua Seraya tertawa
" Thanks ya atas masukan dan sarannya josh! lu emang terbaik! " Ucap Alex tersenyum
" Yaudah sekarang kita main PS aja yuk? Gua gabut nih! " Ucap Joshua
" Yuk! " Ucap Alex
Disaat tengah bermain PS tiba-tiba Handphone Alex berdering, tertera nama Dinda di ponselnya. Joshua yang merasa terganggu dengan Suara panggilan telepon Alex, menyuruh Alex mengangkat telepon tersebut.
" Lex! Hp lu berisik banget! angkat teleponnya! siapa tau penting! " Ucap Joshua yang masih fokus dengan Gamenya
" Eh! Dari Dinda nih! gimana? gua angkat apa enggak? " Tanya Alex
" Dinda? yaudah cepetan angkat, siapa tau dia ngajak lu keluar! terus ini kesempatan lu buat jujur sama perasaan lu! " Ucap Joshua semangat
" Oke-oke " Ucap Alex
Lalu Alex menjawab panggilan tersebut, dan terdengar suara yang tidak Familiar di telinganya tersebut.
" Halo? Ada apa din? " Tanya Alex
" Lu lagi sibuk enggak? atau lagi ada kelas? " Tanya Dinda
" Enggak kok, emangnya kenapa din? Mau jalan? " Tanya Alex
" Maaf ya sebelumnya kalau gua selama ini ngerepotin lu, tapi lu bisa enggak hari ini anterin gua ke Tanggerang buat ngambil portofolio gua yang ketinggalan dua hari yang lalu di rumah temen gua! " Ucap Dinda dengan sungkan
" Oalah..Santai aja sama gua Din, yaudah lu sekarang lagi dimana? biar gua jemput! " Ucap Alex
" Lagi di kampus nih! " Ucap Dinda
" Yaudah gua OTW sekarang, tunggu di depan gerbang utama ya! " Ucap Alex
" Okay! makasih ya lex! " Ucap Dinda
" Iya sama-sama " Ucap Alex
Lalu mematikan percakapannya di telepon, Joshua yang penasaran lantas bertanya. Karena Alex seperti bersiap-siap pergi.
" Mau kemana lu? jalan? " Tanya Joshua dengan senyum-senyum
" Iya dong! Yaudah gua pergi dulu ya! makasih udah nemenin gua gabut hehehe " Ucap Alex
" Pokoknya langsung cerita ya lex! Awas aja kalau enggak! " Ucap Joshua
" Iya santuy aja! Yaudah bye! " Ucap Alex
Lalu Alex pergi dari rumah Joshua untuk menjemput Dinda di kampus.