Regan diam ketika Aneska semakin terisak-isak sambil memeluknya erat. Ia kemejamkan matanya. Seharusnya ia tak melakukan ini pada Aneska. Padahal, Aneska sudah menjelaskan padanya dan selalu memohon maaf karena gadis itu memang tak sengaja dan tak mempunyai niat apa-apa untuk melukai hatinya. Gadis itu memang benar-benar ingin sekali mendapatkan maaf darinya sampai-sampai dia menjelaskan dan meralat kalimat-kalimat menyakitkan yang dia ucapkan padanya tadi.
Ia juga mengingat banyak hal tentang jasa Aneska terhadapnya dari kecil hingga sekarang. Regan juga mengingat ketika ia mendapatkan kebahagian hanya dari gadis ini. Dan apalagi ketika Aneska sering sekali melindunginya dari apa pun. Jika Regan tak memaafkannya dan terus mengabaikannya dan bahkan bersikap kasar terus menerus, apakah kalimat ini pantas untuknya? Air susu dibalas dengan air tuba?