"Dia tidak mau ikut ke Jepang," jawab Arasy. Zalina menoleh, kakaknya itu sudah melangkah dan menghampiri nya.
"Hai, baby sehat di perut Mamimu ya. Cepat lahir supaya Tante bisa gendong kamu," kata Arasy sambil mengelus perut adiknya itu.
"Kenapa Calista nggak ikut ke Jepang, Mbak?"
"Dia khawatir padamu. Dan, katanya dia ingin bermain bersama Raja dan Ratu saja. Tidak mau berangkat ke Jepang. Sudah dibujuk, tapi yang ada di dalam pikirannyahanya Mami dan calon adiknya. Kami bisa apa?"
Zalina begitu terharu mendengar cerita Arasy. Ia membelai rambut Calista dengan lembut.
"Terimakasih perhatiannya, princes. Mami terharu sekali. Tapi, sebenarnya nggak apa-apa kok, kalau Calista mau pergi sama Daddy, kan mami ada Papi yang jagain," kata Zalina.
"Ya nggak apa kalau Calista nggak mau pergi sama Daddy, nanti kita pergi sama Mami dan Papi aja kemana Calista mau. Tapi, tunggu Mami sehat dan boleh bepergian jauh sama dokter, ya," sahut Arjuna.
"Beneran, Papi?"