"Apakah kalian berdua baik-baik saja?" tanya Aarav seraya tersenyum polos.
"Ah iya kami baik-baik saja," ujar Mikha sembari menatap ke sekelilingnya.
"Hmm, Kak. Iblis bermata ungu nya mana?" tanya Perry dengan dingin.
"Oh iya, iblis bermata ungu nya mana?" saut Mikha yang langsung menatap kearah Aarav.
"Iblis bermata ungu nya sudah.... sudah..... sudah binasa," ketus Aarav sembari berdiri. Ia membalikkan badannya dan melangkahkan kakinya meninggalkan Mikha dan Perry.
"Iblis bermata ungu telah binasa? yang benar kamu?" tanya Mikha yang tidak percaya. Aarav menoleh kebelakang lalu tersenyum. Setelah itu ia kembali melangkahkan kakinya mendekati Asad yang bersebelahan dengan Zeeshan. Aarav berdiri didepannya lalu mengulurkan tangannya.
"Sini saya bantu jika anda kesulitan untuk berdiri," ucap Aarav. Asad dan Zeeshan yang semula kepalanya menunduk kini mendongak dan melihat Aarav yang berdiri didepan Asad.