Walau tidak tahu ada apa, karena selama ini dia sudah menutup sebagian besar kemampuannya menjadi hanya 50 persen saja. Hal ini untuk menghindari apa pun yang terjadi. Zane ingin fokus ke pendidikannya dahulu. Dia duduk di sebuah meja restoran mewah yang sudah di pesan oleh papanya Sefia. Dia menatap ke luar dari jendela kaca di sekelilingnya. Pemandangan dari lantai 40 sangat indah.
"Sudah lama menunggu ?" tanya suara berat kepadanya, Zane tertegun dia menatap seorang pria berumur 50 tahunan yang terlihat masih gagah dan tampan.
"Ah tidak ko om !" jawab Zane berdiri dan bersalaman dengan papanya Sefia.
"Kamu Zane kan? saya Suhendro !" ujar lelaki itu memperkenalkan diri. Zane mengangguk. Untuk sesaat pria itu menatap Zane, harus di akui dia sopan, bertubuh tegap cocok sebagai petugas kepolisian khusus.
"Iya om !" jawab Zane.
"Kamu tahu kenapa saya ingin bertemu denganmu ?" tanya Suhendro. Zane menggeleng kepala.
"Tidak Sir !" jawabnya. Suhendro tertegun.