Mereka pun menghabiskan waktu di pesawat yang sedang menuju galaxy Bima Sakti, para anggota melakukan berbagai aktifitas secara sendiri-sendiri. Seperti Nobu yang sering berada di ruangan khusus dengan kekuatan sihirnya merubahnya menjadi perpustakaan yang sama seperti di planet Virgon, bukan hanya dia saja, siapa pun boleh datang berkunjung tinggal mengatakan buku apa yang ingin dibaca maka sudah ada dihadapan kita dan tinggal membacanya.
Alex lebih banyak berada di lab nya sendiri, Juan kadang datang membantu begitu pun dengan Mika yang tertarik dengan tumbuhan dan segalanya setelah kejadian tempo hari di planet pelatihan. Bahkan dia memberikan tanaman yang hanya tumbuh di planetnya sendiri untuk di teliti bersama.
Kadang semua berkumpul dan bercanda bersama, saling curhat tentang kehidupan pribadi masing-masing, sebenarnya makanan dan minuman sudah terpenuhi tapi hanya cukup untuk selama perjalanan dan satu bulan di planet Bumi, tapi karena ada kejadian tak terduga maka kebutuhan itu mulai berkurang. Untunglah semua itu tidak menjadi masalah, selain Alex membawa bibit tanaman yang dapat di makan. Mei Ling pun ternyata menyimpan dan membawa persediaan bahan makanan yang sangat banyak dan itu tidak diketahui siapa pun termasuk Profesor Smith. Persediaan itu berupa makanan kaleng, dari daging sampai ikan dan lain sebagainya. Semua tertegun karena itu untuk penyimpanan selama satu tahun !
Walau baru seminggu, bagi semua terasa lama dan sedikit membosankan. Supaya kejadian waktu lalu tak terulang maka sebagian besar para anggota mulai belajar peta alam semesta dan itu dibuat sendiri oleh bangsa Virgon yang sering menjelajah ke berbagai planet dan galaxy di alam semesta yang begitu luasnya. Sampai akhirnya mereka menemukan sebuah planet kecil yang kondisinya tidak jauh berbeda dengan planet Bumi. Entah bagaimana mereka pun setuju untuk berkunjung ke sana.
Dan yang paling mengejutkan planet ini sangat indah sekali, ada pulau, laut dan gunung tapi tidak berbahaya, mereka seperti mendapat surga kecil untuk bersantai sejenak. Kapal pun mendarat di sebuah tanah lapang di sebuah pulau, menurut informasi planet ini tidak berpenghuni alien atau manusia tapi hanya hewan dan tumbuhan saja. Bukan itu saja planet ini juga tak bernama.
---------------
Mereka bersantai di tepian pantai berpasir lembut dengan ombak yang tidak begitu besar di salah satu pulau di planet kecil ini.
"Coba kalian lihat dan masuk ke dalam laut, indah ... sekali !" seru Maria. Semua tertarik dan kemudian menyelam ke dalam laut di planet kecil ini, semua tertegun tak menyangka dengan semua ini.
"Benar-benar luar biasa, planet sekecil ini bisa seindah seperti ini tak pernah terbayangkan !" Karen benar-benar takjub.
"Betul, aku juga sama ! semua tumbuhan disini baru dan banyak yang harus di jelajahi !" Alex menambahkan dan antusias tentang jalan-jalannya berkeliling pulau bersama Mika yang juga mulai tertarik dengan tumbuh-tumbuhan.
"Dan aku dapat teman baru lihat !"seru Juan memperlihatkan hewan yang bertengger di pundaknya bentuknya gabungan kelinci dan kangguru kecil berwarna hitam dan mata merah dengan ekor panjang dengan bulu hitam di ujungnya.
Semua tampak bergembira, sayang mereka harus melanjutkan perjalanan misi menuju Bumi. Juan tidak mau kehilangan binatang yang baru ditemuinya, begitupun mahluk itu selalu menempel dan tidak mau lepas. Menurut Alex binatang itu baik dan kehilangan kedua orang tuanya. Makanya mengikuti Juan. Akhirnya yang lain setuju membawa satu anggota lagi dalam tim.
Pesawat kembali mengudara dan menuju perjalanan ke bumi. Mereka membawa bahan makanan tambahan dari planet kecil itu. Tak terasa kini mereka memasuki galaxy Bima Sakti, semua merasa lega setelah waktu lalu mereka menemui sabuk asteroid yang berbahaya dan harus terlempar jauh, padahal sudah mendekati Bima Sakti.
Beberapa kali Profesor mengobrol dengan para anggota tim mengenai berbagai hal. Karena ini perjalanan jauh pertama mereka, semua mengalami gejala homesick alias rindu rumah. Beberapa di antara mereka masih bisa berkomunikasi dengan keluarga, walau waktu terbatas karena jarak yang sangat jauh.
Mark dan Juan bertugas memeriksa mesin pesawat agar selalu baik-baik saja, sesekali ada yang datang berobat ke klinik Alex dengan berbagai keluhan ringan, Alex dengan senang hati memberikan obat dan dia tahu perjalanan ini cukup membuat stress. Terutama Jim yang tidak berbuat apa-apa selama di pesawat padahal di planetnya selalu saja ada tantangan dan kegiatan yang membuatnya bergerak.
Nobu dan Mei Ling sering berdiskusi tentang berbagai hal, sementara Angel dan Karen belajar memasak bahan makanan, dan Maria pun ikut serta. Mika dan Alex seperti biasa sering di labotarium. Memeriksa dan meneliti tumbuhan.
--------------
Sejauh ini tidak ada halangan apa pun dalam perjalanan menuju planet Bumi. Sesekali mereka mulai bertemu planet di sistem tata surya Bima Sakti. Dimulai planet terujung yaitu Pluto. Semua tertegun dan planet Pluto mirip dengan planet yang mereka kunjungi. AI robot pesawat menjelaskan tentang semua kondisi planet Pluto.
Begitu pun ketika melewati planet Neptunus, Saturnus yang mempunyai cincin di sekelilingnya, semua takjub mereka tidak membayangkan bahwa disini mempunyai planet yang berbeda dengan galaxy di tempat mereka tinggal, pengetahuan mereka makin bertambah.
Tak lama mereka pun melewati planet ke 6 dan ke 5 yaitu Jupiter dan Mars dan kini pesawat akan menuju tujuan akhirnya yaitu planet Bumi. Semua berdebar apakah Bumi seperti mereka bayangkan selama ini atau sudah berubah sama sekali ? Alex sedang menatap jendela besar dengan latar hitam yang dipenuhi cahaya entah dari mana asalnya, mungkin planet yang jauh.
"Kamu sedang apa bro !" tanya Juan.
"Tidak hanya melihat saja, sebenarnya aku tak sabar ingin melihat planet nenek moyang kita Bumi seperti apa !" jawab Alex. "Tapi aku tidak tahu bagaimana kondisinya sekarang !" lanjutnya.
"Betul, bro ! entahlah hati berdebar dan perasaan aneh ada didalam diriku ! ketika akan mendekati planet Bumi !" Juan pun merasakan hal sama dan menatap ke jendela, mereka kini terdiam.
Akhirnya terlihatlah Planet Bumi yang akan menjadi tujuan misi mereka, walau jarak masih 2 hari lagi tapi penampakannya sudah terlihat. Semua tertegun dan terkejut, karena julukan planet biru kini kembali disandang planet Bumi ! setelah 1000 tahun lalu hancur karena perubahan iklim dan peperangan serta bencana alam dahsyat. Tapi mereka tidak tahu isi Bumi sekarang, masihkah ada manusia yang tersisa di sana atau memang sudah punah ?
Semua terdiam dengan pikiran masing-masing sambil menatap Planet Bumi yang kini dihadapan mata mereka.
"Perhatian jarak Bumi kini 1000 kilometer ! disisi kalian adalah satelit bulan !" AI pesawat memberikan informasi tentang Bulan yang tidak berubah. Planet bulan sempat akan dijadikan tempat persinggahan para manusia tapi kemudian tidak jadi karena struktur bulan yang penuh bebatuan tidak memungkinkan untuk itu.
Ternyata setelah mendekat ke Bumi, mereka melihat banyak sekali satelit rongsokan bertebaran di angkasa tidak jauh dari Atmosfir Bumi yang dulu digunakan manusia dengan berbagai keperluan, dari komunikasi hingga mata-mata. Kini terapung seperti sampah ! sebagian hilang karena terseret arus pergi jauh ke alam semesta. Bukan hanya itu saja stasiun ruang angkasa besar yang pernah dibuat manusia untuk penelitian dan tempat tinggal kini kosong tak berpenghuni sangat menyeramkan.
Semua bersiap ketika mereka akan memasuki atmosfir planet Bumi, yang kini telah kembali utuh terutama lapisan OZON yang dulu rusak dan menipis karena berbagai aktifitas manusia. Tanpa hambatan pesawat berhasil memasuki bumi. Struktur Benua yang dulu membentuk negara kini sudah berubah dan berbeda. Membentuk Benua yang terpecah tidak terlalu besar dan kecil. Selebihnya lautan kembali terisi. Itulah yang mereka lihat kondisi bumi sekarang. Seluruh daratan di penuhi hutan lebat.
Mereka memutuskan mendarat di salah satu pulau sebesar Australia, semakin mendekat mereka melihat di layar kondisi kota yang kini di tumbuhi tanaman sehingga sudah tidak berbentuk lagi. Dan pendaratan perdana mereka sudah sampai. Semua masih terdiam di pesawat, tidak tahu apa yang dilakukan diluar sana. Misi ke planet Bumi kini sudah sampai di tempat tujuan.
Bersambung ...