"Makasih, Fahmi. Aku bener-bener menghargai usaha kamu buat selalu nyemangatin aku," lirih Danang yang masih berada di dalam pelukan Fahmi.
"Sama-sama, Nang. Kita semua pernah mengalami masa-masa sulit dalam hidup." Kemudian, Fahmi melepas pelukan Danang dengan lembut. "Dah ya, sekarang ikut upacara dulu. Kalau pengen nongkrong bilang aja, nanti kita ajak Jon kaya biasanya. Sekadar nongkrong di warung kopi pinggir jalan pun nggak masalah, yang penting bisa duduk bareng sambil sharing-sahring. Nongkrong kan nggak harus mahal. Kopi sama gorengan nggak ngampe sepuluh ribu kan?"
"Hehe, iya, Mi," kata Danang seraya tersenyum kecil.
Apakah kamu menyukainya? Tambahkan ke koleksi!