Aroma roti panggang menyeruak masuk ke dalam lubang hidung gadis yang sedari tadi masih kokoh pada posisinya. Perlahan-lahan membuat sepasang mata peraknya terbuka, menatap langit-langit kamarnya yang terasa begitu membosankan. Tak disangka, Sandra kembali ke rumah ini lagi. Bedanya, sekarang ia sendiri tak bersama siapapun yang bisa menemaninya untuk berbincang ringan di akhir pekan atau di penghujung senja sebelum malam datang menutup hari. Gadis itu mulai terbangun, jari-jemarinya kasar mengucek kedua matanya agar bisa fokus dan terbuka lebar.
Sangat diuntungkan sebab ini adalah akhir pekan di mana Sandra tak perlu pergi ke kampus untuk menimba ilmu dalam menyelesaikan studinya. Ia bisa beristirahat cukup kali ini.