Air mata masih mengalir dengan begitu derasnya, membentuk sungai-sungai kecil yang membasahi permukaan wajah cantiknya kali ini. Tatapan mata itu penuh duka, harapannya baru saja hilang. Ia tak bisa merasakan apapun di dalam hatinya selain kesedihan dan kekecewaan yang luar biasa besarnya. Sandra tak mampu berpikir jernih untuk saat ini. Semua ketakutan datang dan menggerogoti dirinya. Ia ingin tumbang, kedua kakinya sudah tak kuasa lagi untuk menopang tubuhnya saat ini. Namun, sayang, ia tak bisa melakukannya sekarang. Sandra masih ingin mengintip dari balik lubang pintu kayu yang ada di depannya itu.