Sebelum Emery sempat menerjemahkan, Morgana sudah memahami permintaan Luna. Gadis itu berteriak dengan lantang dan penuh amarah. "Tidak bisa!"
"Kelinci berbulu perak itu adalah hewan suci suku kami. Kelinci itu milik kami dan seharusnya tidak pernah jatuh ke tangan orang luar." Morgana berkata, sementara Emery menerjemahkan kepada Luna, tentu saja dengan menghilangkan kalimat kedua.
Luna terdiam sesaat, memandang Emery dengan penuh harap, dan bertanya. "Bagaimana denganmu, Merlin? Bisakah kau membantuku? Kau ini adalah penyihir, kan? Kau bahkan bisa menumbuhkan tanganmu kembali!"
Emery menggeleng perlahan dan menjawab. "Bukan, bukan aku yang menyembuhkan tanganku ini. Aku tidak bisa menceritakan apa yang terjadi, tetapi aku tidak bisa melakukan keajaiban seperti ini. Tapi, bisakah kau membiarkanku memeriksa ayahmu? Aku akan lihat apa yang bisa kulakukan."