Sebuah langkah kaki tertatih-tatih di sebuah jalan yang ssepi menjadi satu-satunya suara yang berada disana. Lampu-lampu jalan yang menerangi seolah tidak berguna untuk menutupi kengerian yang berada disana.
"Shh ... akh!" Suara ringisan keluar bersamaan dengan tubuh seorang gadis yang terjatuh. Gadis yang sebelumnya berjalan di jalan sepi tersebut sekarang tengah bersimpuh dengan tangan yang berada di perut.
Rasa sakit yang diterimanya kali ini memang tidak separah biasanya, namun hatinya terasa sudah lelah dengan apa yang diterima tubuhnya jika melakukan kesalahan sedikitpun.
Tendangan dan pukulan sudah menjadi makanan sehari-harinya jika menentang keinginan orang tersebut.
"Airyn sialan." Untuk yang kesekian kalinya, gadis tersebut mengumpat.
Seseorang yang beberapa jam lalu dipanggil sebagai seorang Viola oleh banyaknya orang yang ada di tempat ramai sebelum ia berada di tengah keheningan.