Lusi keluar dari dalam rumah dan menghela napas pelan saat melihat pria yang semalam menjemputnya sudah ada di depan rumah. Gadis itu memasang wajah datar, karena ia merasa risih dengan pria tersebut.
"Aku antar ya," ucap pria tersebut.
"Tidak perlu, saya bisa sendiri..." Jawab Lusi langsung berjalan ke depan rumah, untuk menghentikan taksi.
Pria itu menahan tangan gadis tersebut. "Jangan menolak ucapanku, ingat kamu dan aku sudah di jodohkan. Untung saja aku mau menerima perjodohan itu. Kamu kira ada laki-laki yang mau dengan kamu? Gadis miskin yang tidak memiliki pendidikan yang bagus. Tidak akan ada orang yang mau bersama gadis miskin seperti kamu. Jadi jangan sok jual mahal deh.." tegas pria tersebut langsung menarik tangan Lusi masuk ke dalam mobilnya.