Cheery mendengkus kesal pada wanita yang menelponnya barusan. Karena wanita itu, ia harus bangkit dan menahan sakit di pangkal pahanya.
'Ah! Tapi kenapa daerah sensitifku begitu sakit? Tadi malam aku baik-baik sa–' gumamnya dalam hati terhenti.
"Ah, tidak mungkin!" desahnya tidak percaya.
Potongan-potongan adegan dirinya bersama pria asing mulai muncul di kepalanya saat Cheery kembali mengingat kejadian tadi malam setelah dirinya menghabiskan anggur di dalam botol.
'Semalam, sepertinya Vano datang, tapi itu tidak mungkin. Dia menelponku dan tidak tahu kalau aku memesan kamar ini! Lalu siapa yang bersamaku tadi malam?'
Wajah Cheery langsung memucat setelah yakin kalau dirinya sudah bermalam dengan pria yang bahkan tidak diingat olehnya.
***