JADILAH PRIA KUAT
Hatinya terenyuh dan air mata kembali mengalir. Mark dan Ben hanya diam, menunggu bos mereka menyelesaikan tangisannya lebih dulu sebelum keluar dari mobil.
Tidak ingin terlarut dalam kesedihannya sendiri dan membiarkan si kecil menungu lebih lama, Mayang segera menghapus air matanya.
"Ayo kita keluar dan menyelesaikan hari ini!" ucap Mayang mengintruksikan pada kedua anak buahnya untuk turun dari mobil dan membantunya.
Dari jarak yang tidak terlalu jauh, Ziel melihat sosok yang amat dirindukannya mendekat dengan bantuan kursi roda yang didorong Mark.
"Mommy?" panggil Ziel pelan.
Tubuh Ziel mulai meringsut turun dari gendongan paman kecilnya.
Ziel turun dan berjalan mendekati Mayang yang terlihat sudah mengukir senyuman sejak awal.
Tubuh kecil itu memeluk erat Mayang dan langsung menangis. Menumpahkan kerinduannya pada sang mommy.
"Apa kabar, Sayang?" tanya Mayang lembut dan terus mengusap punggung Ziel yang memeluknya.