Happy Reading!
Arya menghubungi Angel berkali-kali, sama sekali tidak ada jawaban. Lelaki itu sudah khawatir sejak tadi, biasanya jam segini Angel sudah di rumah duduk manis di sofa menunggunya datang. Sekarang Arya berada di depan Apartemennya Angel, waktu sudah menunjukkan jam 11 malam. Arya takut terjadi apa-apa dengan Angel.
Apa karena masalah tadi siang? Tapi mengapa jadi masalah? Apa karena Devano mengatakan sesuatu pada Angel. Jujur saja Arya begitu cemas tak karuan. Tidak mungkin kan lembur sampai malam begini.
"Aku harus bagaimana dan Dimana Angel sekarang. Ck, tidak biasanya gadis itu seperti ini." gumam Arya mondar-mandir sembari menelfon Angel.
"Aku harus mencarinya," ujar Arya, "Tapi kalau dia menginap di rumah temannya. Mungkin saja, tapi kenapa sejak pulang kerja dia tidak mengangkat telfon ku?" Arya bingung sendiri, rasanya begini ya mengkhawatirkan orang yang ia cintai.
Ia kembali masuk ke dalam mobilnya, sebaiknya Arya pulang saja dulu. Semoga saja tidak terjadi apa-apa dengan Angel. Tapi, Arya mana bisa diam saja. Kalau mencari Angel ya kemana? Yang ada Arya lelah sendiri. Besok harus bekerja menghadapi yang lebih berat lagi.
****
Ponsel Angel terus berdering membuat Damian kepo. Siapa yang menghubungi Angel selain dirinya. Saat membuka ponsel Angel terlihat nama kontak Kak Arya. Damian melotot kemudian membiarkan panggilan itu berdering. Bukan urusan Damian, tapi kembali lagi ia ingin tahu siapa Arya. Atau Arya wijaya?
Damian memastikan sembari membuka ponselnya, menyamakan nomor memang benar. "Arya wijaya menelfon Angel sampai puluhan kali. Ada hubungan apa mereka berdua?" gumam Damian.
Sekarang Angel berada di sampingnya, gadis itu terbaring lemas di sofa dengan kepala di paha Damian. Mabuk berat sampai tak kuat berjalan, Ada Airin yang juga masih berjoget tak jelas menikmati alunan musik. Daripada ada apa-apa dengan karyawannya.
Damian menelfon Mark untuk mengantarkan Airin pulang. Biarkan Angel, Damian yang mengurus. Ketika Angel bangun dan setengah sadar ia pun mengambil gelas untuk minum lagi. Tapi, Damian melarangnya sembari mencekal pergelangan gadis itu. Angel menoleh tapi tersenyum sengak, sosok asli Angel.
"Wah, ternyata kau berani muncul di hadapanku?" ujar Angel sembari memberontak, apalah daya tubuh mungilnya tidak memiliki tenaga untuk melawan Damian.
"Kau mabuk berat, berhentilah minum!" sergah Damian.
Angel mendekat sembari menempelkan tubuhnya menaiki Damian. Kini ia duduk di pangkuan lelaki itu sembari membelai pipi Damian. Angel benar-benar kehilangan akal. Saat mabuk seperti ini ia bisa mengatakan hal yang mengumpat dalam dirinya keluar tanpa sadar. Jika itu terjadi, Angel akan gagal untuk kedua kalinya.
"Siapa kau? Sok mengaturku untuk berhenti minum." bisik Angel sedikit sensual menggoda lelaki di depannya ini. Tidak peduli siapa itu.
Damian meneguk saliva nya susah payah. Sudah lama sendiri pasti membuat Damian sedikit tergoda. Kedua bukit kembar kenyal begitu menempel membuat Damian memejamkan matanya menahan. Angel memakai rok mini sampai memperlihatkan paha mulusnya dan tangannya tak berhenti bermain di leher Damian.
"Menjauhlah dariku! Jangan sampai kau membuatku lepas kendali." bentak Damian sembari menjauhkan diri dari Angel. Tapi tetap saja gadis itu menempel.
"Bukannya kau sendiri yang menahanku? Jadi, sekarang aku ingin membuatmu hilang kendali." balas Angel semakin menempelkan tubuhnya. Kemudian merangkul leher Damian dengan kedua tangannya.
Menatap dengan tatapan ingin di puaskan, Angel mengecup bibir Damian yang begitu sexy dan bibir bawah tebal sepertinya nikmat. Lumatan itu menjadi sebuah ciuman dalam. Posisi sangat intim, meski ramai pengunjung persetan dengan semua itu. Orang yang di sana asik sendiri dengan tujuannya masing-masing.
Damian membalas ciuman Angel yang sangat begitu lihai. Bahkan bisa mengimbanginya yang ganas. Sebenarnya Angel ini siapa? Ciumannya seperti tak asing bagi Damian.
Emmmh, lenguhan Angel membuat Damian tak kuasa menahannya hasratnya selama ini. "Apa kau bisa menahannya sebentar? Aku ingin kita melakukannya lebih dari ini." bisik Damian.
"Tentu," Angel membawa tasnya berjalan sempoyongan. Kemudian Damian memilih untuk membopongnya sampai ke mobil. Damian sedikit mabuk kepalanya pening.
Ketika Angel masuk ke dalam mobil, gadis itu malah menyerang Damian lagi. Menciumi leher serta melepaskan kancing kemeja lelaki itu. "Damian, aku membencimu!" umpat Angel membuat Damian terkejut.
"Aku menginginkanmu." lanjut Angel, gadis itu kehilangan kesadaran terlalu banyak minum. "Aisss, kau membuatku tidak tahan!" umpat Angel memukul dada bidang Damian sekuat mungkin. Sampai sesak rasanya, tapi Damian hanya diam. Ingin mendengar lebih jauh lagi tapi sayang Angel kembali berbisik meminta buru-buru ke Hotel. "Bawa aku, bawalah aku!" bisik Angel.
Dengan mata terpejam, Angel melepaskan kancing kemeja sampai terlihat tank top warna pink miliknya. Sengaja sekali untuk menggoda seseorang yang ada di sampingnya.
To be contineud❤