Tiga hari sudah tak terasa Joana menghilang dan di sekap oleh Renata sang mantannya Willy. Willy dan tim sudah tiba di kota dimana Joana namun masih harus menempuh 7 jam lagi menuju lokasi persembunyian Renata. Untuk itu sesampainya kami di mabes daerah setempat kami atur strategi kami menggunakan mobil plat polos agar kedatangan kami tidak di ketahui oleh Renata dan puluhan pengawalnya.
Willy membawa 50 tim hari ini berikut jajaran TNI pasukan khusus yang turut membantu dalam penyergapan besok pagi . Kendaraan yang akan berangkat kurang lebih 10 mobil setiap mobilnya mengangkut 5 orang. Persenjataan sudah di persiapkan, tenda dan bekal makanan juga sudah dipersiapkan. Saat ini pukul 12 siang kemungkinan kalau perjalan memakan waktu 7 jam berarti mereka semua akan tiba sekitar jam 7 malam. Tak lama setelah berdiskusi mereka mulai berangkat , perjalanan kali ini lumayan memakan waktu panjang semoga mereka selamat sampai tujuan dan berhasil membebaskan Joana.
Kembali ke tempat persembunyian Renata, Lukas sang kaki tangan ingin memberitahukan perkembangan Joana kepada Renata , lalu setelah itu Renata keluar menuju ruangan Joana .
Lukas : Boss kasian apa tidak kita bawa ke rumah sakit saka kasian ada anak yang tidak berdosa .
Renata : Kau ini bodoh apa bagaimana, kalau kita bawa kerumah sakit yang ada kita tertangkap. Sudahlah ambilkan obat suplemen makanan biar aku yang memberikannya. 15 menit pasti dia akan sadar kembali. Duh ini wanita menyusahkan sekali.
Tak lama Lukas mengambilkan obat, lalu Renata menyuntikkan ke dalam selang infusannya. Selang 15 menit Joana tersadar dan matanya terbuka lagi namun mukanya masih terlihat pucat karena sudah dua hari kekurangan asupan makanan dan dehiderasi.
Joana : Ahhhssss....dimana aku ..?
Renata : Hei ...kenapa kamu selalu bikin susah sich, aku sudah bilang lepaskan Willy untukkku maka kau dan calon anakmu akan aku bebaskan.
Joana : Lepaskan kataku, dasar wanita tidak waras sampai matipun aku tidak akan pernah menyerahkan Willy bersamamu. Tidak akan pernah.
Renata : Diammmmm kataku, dasar wanita bodoh hahahaha. Ohh jadi kau maunya aku persulit ya, ya sudah sana silahkan sebentar lagi maut akan menjemputmu.
Joana : dasar wanita ....tidak waras kamu Ren, lepaskan aku...lepaskan .
Renata : Teriaklah - teriaklah tidak ada yang bisa mendengar suaramu wanita bodoh. Ingat waktumu tidak lama lagi akan habis, dan anakmu tidak akan selamat hahahhaha
Joana : Hahahhaa aku tidak takut , Tuhan pasti menolongku..Sampai mati pun aku tidak akan pernah rela menyerahkan suamiku kepadamu.
Renata : Diaaammmm Kataku..ingat dalam hitungan beberapa jam siap-siap nyawamu melayang . Sebelum Willy berhasil menjemputmu kamu sudah mati di tanganku wanita bodoh.
Joana: Hahahha kau yang bodoh, mangkanya tidak ada lelaki yang benar-benar mencintaimu. Itulah sebabnya kamu tidak pernah bahagia dalam percintaan.
Renata : Plakkkk ( Renata menampar Joana ) tidak usah ceramah denganku, aku supermodel super kaya sekarang. Apapun bisa aku lakukan paham
Joana : Jangan tanggung ..sekalian aja tembak aku ..aku tidak takut mati.
Akhirnya Renata meninggalkan Joanan sendiri di ruangan gelap itu.
Tak terasa perjalanan panjang Willy dan tim sudah sampai, semua kendaraan di parkir di area hutan dan semak-semak agar tidak diketahui oleh Renata dan para pengawal, setelah sampai mereka langsung membuat tenda untuk menginap semalaman karena besok pagi mereka akan menyergap Renata dan puluhan pengawalnya.
Willy : Besok pagi semua tim pukul 5 pagi mulai mengintai rumah kosong itu, jam 6 pagi kita lakukan penyergapan langsung namun jangan ada satupun yang menggunakan senjata ya karena masih ada istri saya di dalam. Nanti saya dulu yang menyusup masuk baru kalau sudah saya berhasil mengeluarkan istri saya..saya akan kasih kode kepada kalian.
Tim : Siap pak laksanakan
Willy : Ya sudah sekarang kita rehat dulu dan persiapkan semua perlengkapan buat besok pagi ya.
Tim : Siap pak laksanakan
Jam terus berjalan Willy dan tim saling mempersiapkan perlengkapan untuk penyergapan besok pagi. Sementara di rumah kosong itu Renata tidak menyadari kedatangan Willy dan timnya sudah mengelilingi tempat persembunyiannya. Tak terasa malam semakin larut desir angin dingin terasa menusuk tulang . Willy yang sedang membayangkan istrinya sangat terasa sesak di dada bagaimana tidak istri yang sangat dia sayangi telah di siksa oleh mantanya yang bernama Renata. " Sabar ya sayang aku akan segera membebaskanmu, besok pagi aku akan membawamu pulang ".
Malampun berganti pagi dengan cepatnya , tak terasa sudah pukul 5 pagi seluruh tim sudah mengepung seluruh lokasi tempat persembunyian Renata. Lalu setelah mengetahui letak ruangan Joana Willy menyelinap masuk secara perlahan melewati jendela , sesampainya dia menemukan Joana Willy segera menggendong Joana . Joana hanya diam saja karena kondisinya lemah lagi. Setelah Willy berhasil membawa Joana Keluar , lalu Willy memberi kode penyergapan . " Door...Door"
Semua pengawal sudah tertembak, Renata tertembak namun berhasil lolos bersama kaki tangannya Lukas. Willy dan tim medis segera membawa Joana ke rumah sakit terdekat untuk di lakukan tindakan perawatan. Di sela perjalanan hp Willy berbunyi "Drrrt..Drrttt", ternyata telepon itu dari Tio anak buahnya .
Willy : Ya Tio ada apa ?
Tio : Maaf pak saya ingin melaporkan bahwa tersangka Renata dan kaki tangannya Lukas berhasil lolos lewat sungai belakang hutan.
Willy : Bukannya Renata sudah tertembak kan, koq bisa lolos.
Tio : Ya pak hanya terkena lengan Renata dan dia di bawa kabur oleh Lukas dan nekad melompat derasnya sungai.
Willy : Ya sudah melihat cuaca tidak mendukung kita atur waktu lain hari lagi , yang terpenting istri saya sudah selamat. Percuma dipaksa pencarian yang ada bahaya buat kita cuaca seperti ini. Nanti kita atur lagi ya untuk meringkus mereka.
Tio : Siap laksanakan pak. Saya sampaikan ke semua tim ya pak.
Willy : Oke
Sesampainya Willy dan Joana di rumah sakit terdekat , Joana segera di beri pertolongan . Willy menunggu dengan rasa kawatir dan cemas karena istri yang di cintai dan calon anaknya sempat di sekap oleh penjahat. Selang 30 menit dokter keluar memberikan laporan bahwa keadaam Joana dan bayinya baik-baik saja hanya dehiderasi saja. Dokter sudah memberikan suntikan vitamin dan obat penghilang rasa nyeri. Dalam 1 jam kedepan Joana sudah bisa sadar kembali.
Dokter : Pak Willy silahkan sudah boleh di jenguk ya, istri dan calon bayinya selamat. Jadi tidak perlu kawatir , kami sudah berikan vitamin dan obat . 1 jam kedepan istri bapak sudah siuman.
Willy : Puji Tuhan makasih dokter
Dokter : Oke pak saya tinggal dulu ya , masih banyak pasien yang harus saya tangani.
1 Jam kemudian
Joana akhirnya tersadar dan memanggil Willy , Willy pun segera memberi kecupan lembut di kening Joana.
Willy : Heii...sudah sadar sayang?
Joana : Aku dimana ini, tolong jangan bawa aku keruangan itu lagi.
Willy : Tenang sayang kamu sudah aman bersamaku, Renata dan para anak buahnya sudah berhasil dilumpuhkan. Jadi jangan takut lagi yach.
Joana : Makasih sayang aku tahu pasti kamu datang, dan anak kita bagaimana?
Willy : Amin sehat tidak terjadi apa-apa sayangku
Joana : Aku masih trauma untuk keluar rumah sayang
Willy : Sudahlah yang terpenting sekarang kamu pulih dulu dan untuk kedepannya nanti kamu akan diantar oleh Tio ya jadi akan aman kalau aku sedang bertugas.
Joana : Ya sudah bagaimana baiknya aja sayangku