Seratus lima puluh prajurit sedang berkumpul di lapangan uji coba medan perang. Mereka membawa tameng dan tombak masing-masing dan tampak sedang bersiap untuk menghalau segarangn. Di sisi lainnya, prajurit yang lain pun melakukan hal yang sama. Seolah kedua belah kudu sedang menunggu perintah untuk melakukan penyerangan. Jiang Kang Hua rampak menahan napas, kemudian dia memandang kejadian itu dengan tenang. Hingga kemudian dia mengangkat tangannya, dan suara terompet dari prajurit lainnya bergema.
"Seraaang!" suara serbuan itu terdengar melengking. Dua kubu prajurit itu mulai saling serang dan bertahan satu sama lain. Untuk kemudian Jiang Kang Hua memandang kejadian itu dalam diam, dia tampak memerhatikan tapi tidak melakukan apa pun sama sekali. cukup duduk manis, benar-benar duduk dan diam.