"Lantas, bagaimana dengan dua keturunan dari gadis itu setelah yang satunya meninggal, Dewa Li?" tanya Raja Langit yang tampak sangat penasaran dari semestinya.
Li Qian Long kini kembali menghela napas panjang, mimik wajahnya yang biasanya tersenyum kini tampak murung. Kemudian dia memandang Raja Langit lagi.
"Entah kenapa. Tapi selama ini takdir gadis malang itu terasa sangat menyakitkan, Yang Mulia. Di kehamilannya yang kedua, dia akan kehilangan lagi janinnya dengan cara yang lebih menyakitkan dari pada sebelumnya."
"Kenapa seperti itu, Dewa Li? Kau adalah yang mencatat takdir semua penghuni di alam sementa. Jika itu terjadi kepadanya itu adalah salahmu, Dewa Li! Begitupun dengan kematiannya dulu. Jika kau tak menuliskan takdir yang sangat mengerikan itu, mana mungkin putraku sampai mendapatkan takdir sampai semengerikan itu, Dewa Li?" kesal Raja Langit.