Esoknya di pagi hari, cahaya matahari telah menembus kaca jendela dan memancarkan sinarnya ke dalam kamar. Sepasang mata Shen Chengjing pun perlahan-lahan terbuka karena sinar mentari itu.
"Ya Tuhan, aku kenapa bisa bermimpi seperti itu?" Sambil menutup mulutnya dan melihat sekitar kamarnya. Ia pun menyadari bahwa Mo Yanchen tidak ada di sini. Ia pun bertanya-tanya, benarkah Mo Yanchen ada di sini semalam?
Apalagi, semalam Shen Chengjing bermimpi dirinya mencium pria itu. Apakah hal itu sungguh terjadi?
Memikirkan tentang itu, ia mencubit dirinya dengan erat dan mengingatkan dirinya bahwa dia dan pria itu baru saling mengenal berapa lama. Namun benarkah dirinya sudah bermimpi seperti itu? Benar-benar sangat memalukan.
Setelah mengganti baju, Shen Chengjing perlahan-lahan menuruni tangga. Ia pun berpikir sambil memperhatikan kemegahan Rumah Besar Mo ini lagi, apakah pria itu sudah pulang ke rumah ini?