"I, Raymond Darlene. Take you Stephanie Lorraine Monica, to be my wife, to own and care for each other from now on forever. When It's hard or happy, rich or poor ... And when It's healthy or sick. Always love and respect each other until death do us part, acrroding to God's holy law, and this ia my very sincere promise." Raymond berkata mengikuti apa yang pendeta ajarkan. Selama itu pula tatapannya tak pernah lepas pada mata Monica yang memakai lensa kontak berwarna biru. Tatapan itu begitu tulus dengan senyum hangat di wajahnya yang tampan.
Monica terdiam menatap Raymond yang begitu tulus mengucap janji suci di untuknya. Tubuhnya gemetar karena jantungnya berdegup kencang, tubuhnya seolah lemas dan bibirnya terasa kering, perlahan matanya berkaca-kaca karena haru akan cinta yang dinantikannya selama ini akhirnya menjadi terwujud bahkan begitu tulus dirasakannya.
Pendeta pun meminta Monica untuk mengikuti apa yang dikatakannya secara perlahan,