下載應用程式
31.91% ueueue / Chapter 15: accident#15

章節 15: accident#15

" yang parfum aku mana?" Tanya Boom pada Peak yang sedang sibuk membereskan kamar mereka.

"Di kamar mandi" jawabnya. Boom pun segera pergi ke kamar mandi dan mencari parfum itu.

Hari ini adalah hari kamis, dimana mereka baru saja kembali dari countryside nya Boom. Jadi karena sudah beberapa hari ditinggal, kamar mereka sedikit berdebu dan Peak memutuskan untuk membersihkannya.

"Yang kamu kasi makan puppy dulu, aku mau mandi" pinta Peak pada Boom sambil menunjuk anjingnya yang sedang bermain di depan tv.

"Iya, tempatnya di dapur kan?" Peak mengangguk lalu dengan buru buru ia pergi ke kamar mandi.

Ia kebelet boker.hehe

Setelah bersih bersih, keduanya mengambil waktu santai hingga Nice datang menghampiri apart mereka.

"WOILAH MESRAAN AE LU BEDUA" ucapnya sambil masuk membuat puppy sedikit terkejut mendengarnya.

"Nape?" Tanya Peak.

"Lu bedua kaga mau ngikut?"

"Ngikut kemana?"

"Lah?? Lu lupa?? Kan gue dah kasi tau kalo si Toey dah balik!!" Ujarnya membuat Peak teringat akan hal itu.

Boom menatap Peak, ia lalu menatap Nice yang masih berdiri di dekat kasur mereka.

"Pada ngumpul dikamarnya?"

"Hooh, si Ohm bilang kalo mau ngobrol sekarang aja, soalnya lusa Toey dah balik lagi ke Depok"

"Yaudah kuy" ucap Boom lalu bangkit berdiri. Peak masih terdiam, membuat keduanya bingung.

" jangan bilang kalo lu masi marah Peak?" Curiga Nice.

"Gitulah" katanya seraya ikut berdiri dan berjalan di samping Boom.

Mereka segera pergi ke kamar Toey, dan sesampainya disana terlihat ada With, Ohm, Beam, Nine, dan pastinya Toey.

Ketiganya pun masuk.

"Pada kemana lu tadi?" Tanya Ohm pada BoomPeak.

"Kaga kemana mana, abis beberes tadi" jawab Peak pada Ohm, tetapi tak lama ia merasa canggung dengan Toey yang terlihat takut padanya.

Sepertinya ia harus bicara dengan Toey empat mata.

Jadi ia memutuskan untuk mengajak Toey keluar lewat tatapannya, kemudian ia berdiri dan beranjak pergi duluan disusul oleh Toey.

Semua orang yang ada disana hanya terdiam melihat kedua uke itu pergi.

"Gelud gak ya tu bocah?" Tanya Beam.

"Jadi serem gitu si Peak" sambung Nine.

" liat aja, pas balik nanti cuma ada dua opsi" kata Boom membuat yang lain menatapnya.

"Apa aja emang?"

"Yang pertama, mata bengkak"

"Trus?"

"Yang kedua, cengar cengir. Gak mungkin tu dua bocah ribut lama lama, pasti balik balik dah haha hehe aja" jelasnya.

"Iya juga ya anjir, kenapa kaga kepikiran gue" ucap Ohm.

Sejujurnya ia sempat takut Toey akan dimusuhi oleh yang lainnya, tapi ternyata tidak. Justru teman temannya kembali menyambut mereka dengan ramah.

Toey sedang berbincang dengan Peak, kemungkinan ia tak marah lagi. Tapi berbeda dengan Plan, ia belum bertemu dengannya.

Bisa saja ia masih marah dengannya.

Meanwhile di balkon, Peak sedang menatap Toey yang terlihat menunduk di depannya.

Astaga. Ia lelah.

"Dah putus kan lu?" Toey mengangguk.

"Dah vakum?" Toey kembali mengangguk.

"Kenapa lu kesini?"

" gue ada penelitian di rumah sakit dirgantara" jawabnya.

"Ooh"

"Dah baikan lu ama Ohm?"

"Udah"

Peak mengangguk. Ia tidak marah sebenarnya, hanya kesal pada Toey untuk beberapa saat itu.

"Kenapa gak ngabarin coba kalo mau dateng? Kan bisa gue jemput" ucap Peak. Toey hanya menatapnya bingung.

"Atau lu udah di jemput yang lain?" Tanyanya lagi.

"Eee, gue di jemput Max waktu itu"

"Pantes, tu bocah minta gue gampar ye. Kaga ada ngabarin kalo lu dateng"

Entahlah, Toey bingung harus bereaksi apa. Tapi tunggu, dimana bocah itu sekarang?

"Eh tapi, si Max kemana? Kok gue kaga liat dia dari kemaren?" Peak memasang wajah kesal, tapi tak lama ia tersenyum aneh sambil menatap Toey.

"Lu kaga tau? Dia lagi kencan" ucapan Peak membuat Toey terkejut setengah mati.

Apa apaan??? Kenapa ia tidak tahu sama sekali?? Dan dengan siapa ia berkencan?

"Serius lu?? Sama siapa anjir?"

"Lu sih kelamaan di sana, tu bocah udah ngelirik orang dari dulu, nah keknya si udah confess kemaren tapi belum ngabarin gimana kelanjutannya"

"Siapa emang?? Anak dormitory kan?" Peak mengangguk.

"Lu tau kalo si Max sukanya ama yang imut imut kecil gitu, siapa lagi kalo bukan Sing Harit. Segala ke filiphina kaga ngajak ngajak tu bocah dua" jelas Peak yang diakhiri dengan gerutuan.

"SING HARIT???!" teriak Toey terlampau kaget membuat Peak menatapnya datar.

"Iyee, padahal awal awal kaga ada keliatan deket mereka, cuma yang gue perhatiin itu dari beberapa hari sebelum Max perform kedua, udah mulai keliatan tuh bau bau nya..." Toey tetap mendengarkan dengan serius penjelasan Peak.

"Eh taunya kaga lama dari itu beberapa hari yang lalu dia udah ngegandeng tu bocah aja dibawak kabur ke filiphina"

"Astaga, gerakan bawah tanah juga si Max. Trus si Sing emang suka gitu sama Max?"

"Dari yang gue perhatiin sih emang iya, apalagi lu tau juga dia sempet pacaran sama cewek, kan dia masih beraura jantan tuh, padahal pas ketemu Max langsung sadar diri kalo dia omega, dari itulah keliatan banget kalo dia emang beneran suka sama Max"

"Tapi Peak, mantannya si Sing itu bukan temennya dormitory kan? Gue inget dia orang asing yang pertama kali masuk ke dormitory loh dulu"

Peak ikutan mengangguk. Pembahasan keduanya begitu serius, apalagi masalah yang sempat heboh pada masanya.

"Nah itu gue gatau, mereka pacaran kan waktu smp tuh, cuma beberapa minggu gak sih? Abis itu putus karna si cewek tau kalo Sing itu uke"

"Semenjak itu Sing langsung puter balik abis abisan dan beneran jadi uke. Gue mikirnya nih ya, Sing itu berubah karna si cewek atau karna emang mau mengakui kalo dia itu uke?"

Pertanyaan itu membuat keduanya diam. Itu benar, yang mana yang tepat?

"Hmm, tunggu mereka berdua balik aja. Abis itu tanyain Max, dia sensitif gak kalo bahas mantannya Sing" ujar Toey. Baru saja Peak hendak merespon, kedatangan Ohm dan Boom membuat perbincangan itu terpotong.

"Bahas apaan? Lama banget gue kira udah tonjok tonjokan lu" tanya Ohm pada Peak.

"Itu, si Max sama Sing" jawab nya.

"Oooh, kenapa emang?"

"Keinget it--"

"EH IYA ANJIR!!!" Perkataan Toey terpotong oleh Ohm, lalu ketiga orang itu menatapnya heran.

"Nape?"

"Jadi kan gue nelpon Max tuh pagi pagi, ternyata yang angkat si Sing. Gilak anjir Sing udah di jebol Max!!!!!"

"HAAHHH???!!"

Peak hampir saja pingsan mendengarnya. Benar benar Max...

"Seriusan lu??" Tanya Boom.

"Iyee, apalagi gue dikirimin selca mereka di bandara kemaren,noh gue kasi liat" ujarnya lalu membuka ponsel nya dan menunjukkan foto itu pada mereka.

Ketiganya menatap foto itu dengan cermat, lalu sontak membesarkan foto itu, dan terlihatlah dengan jelas bercak merah yang memenuhi leher Sing.

Apalagi posisi Sing yang sedang dipangku itu.

Astaga.

"Woi gilak anjir Max gerot, gue tebak Sing bener bener di ancurin abis abisan" ucap Boom.

"Lucuk banget Sing anjir di pangku Max kek sugar baby, hihihi" ujarnya lalu Toey ikut menanggapi.

"Iyaya, Sing jadi ukeable banget mukanya. Mana cowoknya Max lagi, udah badannya kecil, ketemu Max yang tinggi gede gitu, jadi mungil banget" ucapnya sedikit tak berkaca.

Padahal tinggi Sing itu mencapai 176 cm dan berat badan sekitar 54 kg. Tentu saja akan terlihat kecil jika di sandingkan dengan Max yang tingginya mencapai 197 dengan berat badan sekitar 62 kg.

Sedangkan Toey, tingginya hanya 177 cm dan Peak 179 cm.

Ups, tapi masih ada uke yang lebih kecil dari mereka.

Seperti mamii yang tingginya hanya 168 cm, Fluke natouch sekitar 169 cm, dan juga Earth (kekasih Kao) yang hanya 170 cm. Jangan lupakan Petch dan juga Khaotung.

Lucu sekali, sangat imut untuk mereka yang berstatus uke.

"Max harus di jampi jampi dulu biar kaga kebablasan lagi. Gue yakin tu anak gabisa nahan kalo sama Sing" ujar Ohm yang diangguki ketiganya.

"Kapan mereka balik?" Tanya Boom.

"Lusa" jawab Ohm.

Mari kita tunggu, sesi sidang besok.

_________________________________________


Load failed, please RETRY

每周推薦票狀態

Rank -- 推薦票 榜單
Stone -- 推薦票

批量訂閱

目錄

顯示選項

背景

EoMt的

大小

章評

寫檢討 閱讀狀態: C15
無法發佈。請再試一次
  • 寫作品質
  • 更新的穩定性
  • 故事發展
  • 人物形象設計
  • 世界背景

總分 0.0

評論發佈成功! 閱讀更多評論
用推薦票投票
Rank NO.-- 推薦票榜
Stone -- 推薦票
舉報不當內容
錯誤提示

舉報暴力內容

段落註釋

登錄