下載應用程式
55.55% Stockholm Syndrome I / Chapter 7: Day 12

章節 7: Day 12

Jisoo langsung bangun dan langsung natep sekelilingnya, "gue ketiduran di sofa" Jisoo langsung bangun dan langsung natep makanan yang ada di depannya, "lo udah bangun?" Jisoo langsung natep Rose yang memakai lingerienya, "sekarang masih jam berapa?" Rose langsung melemparkan hape milik Jisoo, "iPhone mahal dih! Hati-hati, kasih kek yang lembut" Jisoo langsung memencet tombol tengahnya dan menaruh hapenya di atas meja lalu merebahkan kembali tubuhnya. "Lo sih... minum kebanyakan" Jisoo langsung mengerutkan keningnya.

"Minum!?" Rose langsung mengangguk, Rose langsung menunjukkan kissmark di lehernya dan JIsoo langsung menutup mulutnya, "we had sex before, but.. this? I like it" Jisoo langsung berdiri dan jalan ke pojok ruangan, "gue janjikan sama lo buat gak ada bunuhan-bunuhan lagi?" Jisoo langsung mengangguk, "dan sekarang lo harus janji sama gue buat nikahin gue" Jisoo yang merasa dirinya terperangkap. Hanya diam dan menatap Rose, karena semakin hari, Rose semakin agresif, Jisoo langsung kemabli duduk di sofa dan menggenggam tangannya.

"I-iya, aku janji kok, buat nikahin kamu" Rose langsung meluk Jisoo dan ngusep titik sensitiv Jisoo, "ja-jangan sekarang oke.. lo gak lagi PMS kan?" Rose langsung mengangguk, "iya lagi" Jisoo langsung menatap Rose, "t-terus... lo kenapa pake baju beginian?" Jisoo langsung membukus tubuh Rose menggunakan selimut. "eum... gapapa lagi pengen aja" Jisoo hanya bisa mengangguk dan menatap wajah Rose. "Itu buburnya di makan" Jisoo langsung mengangguk.

"Apa lo mau gue suapin?" Jisoo langsung menatap Rose dan menggeleng, "oh ya, gue liat RE8 lagi rame sama 'The Tall Lady' kan ya?" Jisoo langsung tersedak karena ia juga ikut memposting, "kan cuman game, lagian... aku gak akan selingkuh" JIsoo harus bisa agar ia tidak terpojok lagi, "apa... gue perlu potong jari developernya sama programmmernya? Supaya biar matanya gak jelalatan?" Jisoo langsung mengambil hapenya dan menghapus seluruh postingannya tentang The Tall Lady.

"Temen kamu.. banyak yang suka sama The Tall Lady, tapi kok Lobak suka sama yang The Bug Maiden ya??" Jisoo cuman ngegaruk rambutnya "selera kita kan beda-beda" Rose langsung ngangguk, "dia suka blonde soalnya" Rose hanya mengangguk saja, Rose langsung mengambil hape Jisoo dan melihat wallpaper hapenya. "Kamu suka mobil BMW i8?" Jisoo mengangguk, "iya... lagian i8 mobil listrik kan ya?" Rose langsung mengangguk.

Rose langsung membuka hape Jisoo langsung mengerutkan keningnya, "passwordnya?" Jisoo langsung menggaruk rambutnya, "ultahnya nyokap gue" Rose langsung mengetik nomer dan ia tidak masuk, "jangan bohong kamu!" Jisoo langsung menggeleng, "bukan nomer" Rose langsung menggaruk rambutnya "pokonya passwordnya 'ultahnya nyokap gue'" Rose langsung mencoba password yang di ucapkan oleh Jisoo.

"Ini langsung bisa" Jisoo langsung berjalan menuju kitchen sink untuk mencuci mangkok dan garpu, "Rose, gue boleh tanya sesuatu gak?" Jisoo diam-diam menyalakan EMC untuk mengacaukan sinyal hapenya. "Kok gak ada sinyal" Jisoo langsung duduk di samping Rose, "gue mau ke supermarket sebentar boleh?" Rose langsung menatap Jisoo, "gue mager ganti baju lagi" gumam Rose. Jisoo langsung menggaruk rambutnya yang tidak gatal, "nanti kan kita pulang, gue mau beli.. bahan makan soalnya bahan makan di kulkas abis kan kapan hari di tinggal?" Rose langsung mengangguk.

"Iya juga sih.. tapi ibu kamu gimana?" Jisoo langsung menggaruk rambutnya, "kan ada Mina, asalkan aja.. aku boleh kerja Online" Rose langsung menaruh hape Jisoo di meja, Rose langsung menatap Jisoo curiga, "oke.. sebagai gantinya apa?" Jisoo langsung menggaruk rambutnya, "setelah lo selesai.. PMS" Jisoo langsung mengeluarkan keringat. "Lo keringetan" Jisoo langsung mengelap keringatnya menggunakan punggung tangannya, "b-bikin baby Soo" Rose langsung tersenyum lebar lalu duduk di pangkuan Jisoo, "menurut lo gue udah mirip The Tall Lady belom?" Jisoo harus bisa menahan godaan yang di berikan oleh Rose.

"A-aku ngantuk" Jisoo langsung mendudukan Rose di sampingnya lalu berjalan menuju kamarnya, "gila anjir" Jisoo langsung merasakan detak jantungnya berdebar, "kok aneh gini sih gue?" Jisoo lansgung berjalan menuju kamar mandinya lalu melepaskan baju yang di pakainya lalu menatap cermin. "Gue mau mandi dulu, abis itu tidur" Jisoo langsung membereskan pakaian kotornya.

.

.

.

.

.

.

"Jisoo bangun" Jisoo langsung membuka matanya dan melihat Rose duduk di perutnya, "katanya mau ke supermaerket sekalian belanja" Jisoo langsung mengucek matanya dan meregangkan otot-ototnya yang kaku, "kalo boleh tau.. ngapain kamu duduk di perut aku? Udah sono minggir! Masih ngantuk: Jisoo langsung mendorong Rose kesamping tempat tidurnya Rose hanya mendengkus kesal dan Jisoo langsung menutup badannya menggunakan selimut. "Ish.." Rose langsung melihat ke sekeliling kamar Jisoo dan melihat Dalgom. "Dalgom sini" Rose langsung menggendong anjing peliharaan milik Jisoo dan mengusap kepala bulunya.

"Tolong gigit bagian sensitifnya ya?" Dalgom langsung menggonggong dan mengikuti perintah Rose, Rose langsung memasukkan Dalgom kedalam selimutnya "Rose, tolong.. jangan" Rose hanya menahan tawanya lalu ia menghembuskan napasnya, "maaf Jis, aku mau buat sarapan buat kita bertiga" Rose langsung keluar dari kamar JIsoo dan ketika Rose keluar terdengar suara Jisoo berteriak kesakitan.

.

.

.

.

.

.

"Jari anda tidak apa-apa.. yang penting, Dalgom sudah di vaksin" Irene langsung menyuntik vaksin rabies kepada Jisoo lalu menghembuskan napasnya lega, "makasih dok" Jisoo langsung keluar dari ruangan Irene dan mendapati Rose sedang mengusap Dalgom, "kamu ish... sakit tau. Nanti dia kebiasaan" Jisoo langsung menggendong Dalgom. "Kapan baliknya si Dalgom?" Rose langsung memakaikan tali pengaman agar Dalgom bisa berjalan bebas.

"Yaudah, ini sarapan dimana?" Rose langsung memberikan sebuah flyer, "ayok, kita sarapan di kafe yang itu" Jisoo langsung melihat, "boleh tuh" Jisoo langsung mengantungkan flyernya dan mereka berjalan menuju pintu keluar rumah sakit, "oh ya, Dalgom kapan nyampenya? Perasaan dia di Hawaii" Rose langsung menatap mata Jisoo. "Aku suruh orang buat mulangin" Jisoo langsung menatap Rose, "kamu gak bunuh mereka kan?" Rose langsung menggeleng, "aku buat aja kaya pencurikan gone wrong tanpa korban jiwa" Jisoo langsung merasakan hapenya berbunyi, ia langsung mengambil hapenya.

"Halo? Tante kenapa?" Jisoo langsung menatap Rose, "o-oh... Dalgom hilang 4 hari yang lalu" Jisoo masih menatap Rose, "um... Dalgom udah di main land, tante. Ini udah sama Jisoo, Jisoo nemunya di shelter di New York" Jisoo terpaksa bohong. "I-iya udah ya tante?" Jisoo langsung memutuskan sambungannya lalu menatap Rose, "oke... kesepakatan baru" Jisoo langsung melihat Lim di ujung jalan dan Lim langsung berjalan menuju ke arah yang berlawanan.

"Kenapa?" Jisoo langsung menggeleng, "aku... tadi liat Lim" Rose langsung mengangguk, "yaudah.. ayok jalan" Jisoo mengangguk dan mengikuti ke arah mana Rose berjalan. "Dalgom keknya mau main, kita makan di taman aja ya?" Rose langsung mengangguk, "tapi belanjanya gimana?" Jisoo langsung menggaruk rambutnya, "besok aja kalia ya pulangnya? Kok aku gak tenang sama situasi kalo ninggalin ibu sendirian berdua sama Mina" Rose langsung mengangguk setuju.

"Jadi... kita pindah ke sini?" Jisoo langsung mengangguk, "itu terserah kamu sih" Rose langsung mengangguk, mereka langsung menghampiri booth orang yang menjual hot dog, "hot dog dua, yang satu gak mustard, yang satu pake" orang tersebut langsung mengangguk dan segera membuat hot dog. "Ini semuanya 2 dollar" Rose langsung memberikan uang pas dan mengambil kedua hot dognya karena Jisoo memegang tali pengaman Dalgom.

"Kamu kayanya udah mulai suka makan hot dog jalanan" Rose langsung mengangguk, "kayanya" Rose dan Jisoo langsung duduk di bangku taman lalu menghembuskan napasnya kasar, "aduuhh... capek" Jisoo langsung melepaskan tali kekangnya dan membiarkan Dalgom berlarian ke sana dan kemari. "Jennie punya anjing ya?" Rose langsung mengangguk, "udah aku bunuh juga" Jisoo lansgung tersedak, "Kuma lo bunuh!?" Jisoo hanya diam menatap Rose.

"Lagian dia bilang sendiri, kalo nanti dia mati dia mau Kuma ikut. Yaudah gue bunuh sekalian" Jisoo hanya menatap horror Rose, "ja-jangan bunuh Dalgom please.. gue sayang banget sama Dalgom, dia hanya anjing kecil yang tak berdosa" Jisoo masih menatap Rose, "JUST KIDDING" Jisoo hanya diam dan mengerutkan keningnya bingung, "maksudnya lo gak bunuh Kuma?" Rose langsung menggeleng. "Gue masukin shelter, tapi ada sempet berfikiran ngebunuh sih iya" Jisoo langsung mendengkus kesal.

"Kalo boleh tau nih ya Rose" Jisoo langsung menatap depan, "lo pernah gak sih, ngerasain kek capek pengen jadi hewan?" Rose langsung menatap Jisoo, "kamu depresi?" Jisoo menggaruk rambutnya, "kayanya, aku sebenernya mulai stress, pas denger kabar Limario.. kabur dari penjara" Rose hanya diam dan menunggu Jisoo untuk lanjut berbicara, "aku cuman mikirin keselematan ibu aja, aku tau kamu sama Mina Yandere. Tapi.. kalian berdua itu cewek. Sedangkan Limario cowok, kalian istilahnya kalah gede, kalah tenaga" Rose tidak tau harus beraksi seperti apa hanya menatap datar Jisoo.

"Sedangkan aku.. aku gak bisa apa-apa selain... megang gadget" Jisoo menghembuskan napasnya kasar dan Rose langsung menggaruk rambutnya, "aku.. juga bingung harus ngomong apa" Jisoo langsung memakan hot dognya. Rose langsung menatap wajah Jisoo sebentar dan lalu menghembuskan napasnya. "Gue harus ngelakuin sesuatu" gumam Rose.

TBC


Load failed, please RETRY

每周推薦票狀態

Rank -- 推薦票 榜單
Stone -- 推薦票

批量訂閱

目錄

顯示選項

背景

EoMt的

大小

章評

寫檢討 閱讀狀態: C7
無法發佈。請再試一次
  • 寫作品質
  • 更新的穩定性
  • 故事發展
  • 人物形象設計
  • 世界背景

總分 0.0

評論發佈成功! 閱讀更多評論
用推薦票投票
Rank NO.-- 推薦票榜
Stone -- 推薦票
舉報不當內容
錯誤提示

舉報暴力內容

段落註釋

登錄