Sebelum ini terjadi, aku masih ingat apa yang dokter bilang. Dokter bilang bahwa kondisi mama sudah membaik dan ada harapan untuk sembuh kembali walaupun harapan nya sangat sedikit. Tapi dokter tidak pernah bilang kemungkinan bahwa mama akan pergi begitu cepat. Ya, mungkin itulah takdir, ketika kehendak Tuhan tak bisa ditebak dan mendahului pemikiran manusia.
Tapi ma, pagi itu, aku masih berbincang dengan mu bukan? saat aku baru selesai membersih kan tubuh mama dengan handuk kecil kesayangan mama, mama berusaha untuk menggerak kan tangan mu agar bisa mengelus kepala ku. saat aku mengatakan, agar mama cepat sehat, mama masih mengangguk kan kepala dan dengan terbatah batah mengatakan iya. hanya berselang dua jam kemudian Anna mengatakan bahwa mama telah pergi. Bisakah aku memercayai nya? Bisakah aku menerima berita itu?.
Tapi emang ya, panas panas gini segar nya minum es.
"Gerah banget gue!" Kata Rachel, mengibas ibas kan wajah nya.