Keesokan harinya, James benar-benar mendatangi ke rumah keluarga Angelo untuk menjemput kekasihnya. Meskipun ada sedikit keraguan, ia berusaha untuk meminimalisir ketakutan di dalam hatinya.
Setelah melakukan beberapa menit perjalanan, James sudah berhenti di depan rumah mewah dengan pagar yang cukup tinggi. Dia pun menekan bel yang berada di samping gerbang rumah itu. Hingga tak berapa lama, pintu gerbang itu terbuka seorang pria paruh baya yang bekerja di rumah itu.
"Selamat pagi, Pak James. Tumben sekali pagi-pagi sudah sampai di rumah ini," sapa pria itu pada seorang pria yang masih berdiri di depan pintu gerbang rumah itu.
"Saya datang untuk menjemput Felicia, Pak. Apakah dia sudah bangun?" James tak tahu apakah kekasihnya itu masih terlelap atau justru sudah terbangun.
Pria paruh baya itu membuka pintunya lebih lebar lagi. Kemudian dia mempersilahkan James untuk masuk kedalam halaman rumah itu.