Di kamar tidur, Winona baru saja mandi, dan ujung rambutnya masih basah kuyup hingga menempel di punggungnya. Seluruh tubuhnya penuh dengan rasa dingin yang menyegarkan. Tetapi pada saat ini, mata mereka saling berhadapan. Winona merasa bahwa seluruh tubuhnya menjadi sangat panas, rambutnya yang basah pun terasa seperti terbakar sekarang.
"Kamu tidak mau membersihkannya untukku?" Tito menatapnya dengan serius. Dia tampak seperti iblis. Wajahnya putih dan bibirnya merah, tetapi matanya tidak penuh nafsu.
"Ini…" Winona mengayunkan tangan ke udara, bertanya-tanya apa yang harus dilakukan. Tito membantu Winona mengoleskan obat, dan air dari ujung rambutnya mengenai wajahnya. Masuk akal bahwa sekarang Tito meminta balasan, tetapi Winona benar-benar tidak dapat melakukannya.
"Ada tisu di sana." Tito melihat ke samping.
"Ya." Winona merasa lega. Tidak apa-apa untuk menyekanya dengan selembar kertas. Hanya saja dia sedikit gugup, tangannya gemetar.