bab 189
Raina dan Juna berhenti di deretan penjajah kaki lima. Juna menepikan mobil dan turun untuk memesan makanan. kembali tak lama setelahnya sambil membawa kotak Styrofoam yang berisi pangsit. Raina sempat melirik karena harumnya yang menggugah selera
"beneran tidak mau, sayang?" Juna melepas Juna melepas topi hitam nya
"tidak" sambil sibuk menggulir ponsel
"tidak usah di ambil hati omongan mama papa tadi"
"udah kebas hati ku"
"pangsit nya enak loh sayang, mau coba?" Juna menyodorkan suapan pangsit ke arah Raina, Raina menoleh dan membuka mulutnya. Juna menyuapkan satu pangsit.
mengunyah dalan diam Raina mengangguk, Enak.
"mau lagi?"
"udah".
"dietnya jadi?" Juna melanjutkan makan, sambil sesekali menatap ke keramaian di luar mobil dan beralih ke istrinya.
"padahal di mata ku kamu udah kurus. apanya lagi yang mau di kurangi?"
"pipiku"
"imut. segitu imut banget tau, sayang. kamu harus percaya sama aku."
"aku pengen nya tirus"