Fathan meraih tangannya serta menggenggam dengan erat. Alleta tersentak, ia menepis tangan itu dan berusaha untuk pergi. Tapi, suaminya berhasil mencegah dan tidak membiarkan Alleta pergi begitu saja. Kedua orang tua Fathan diam saja menyaksikan pasangan itu saling menjauh satu sama lain.
"Al, tolong jangan pergi dulu," ujar Fathan.
"Lepaskan aku! Aku mau pulang." Sekali lagi Alleta menepis semua yang menghalangi dirinya.
Alhasil, Fathan tidak tahu harus berbuat apa lagi. Ia duduk bersimpuh di hadapan Alleta serta mengatupkan kedua tangannya. Persis seperti orang yang sedang memohon. Alleta tidak pernah melihat Fathan seperti ini sebelumnya.
Fathan memasang wajah yang memohon. Kedua tangan Alleta mengepal dan mengerat. Gemetar di sekujur tubuhnya. Ia kembali teringat akan masalah yang pernah dialami.
"Jangan ganggu aku lagi, Fathan!" Suara Alleta menggelegar sampai terdengar ke seluruh penjuru rumah itu.
"Tapi kenapa? Ini bayi aku, 'kan?" Fathan mengelus perut istrinya.