Azka kembali terdiam di dalam kelas karena sejak hari ia bertemu Andrea di halte, gadis itu tak pernah terlihat lagi. Bahkan kabar tentang keberadaannya pun Azka tidak pernah mendengarnya. Reyma sama sekali tidak pernah menyinggungnya juga. Jujur saja ia mulai merindukan keceriaan Andrea. beberapa hari terakhir ia mulai memikirkan ucapan kakaknya yang memintanya untuk menemui Andrea. Ia tahu bahwa Andrea hanya teman bicara Riko, tidak lebih. Bahkan yang dilakukannya bersama Daren jauh lebih tidak normal, tapi selama ini ia bisa menerimanya. Penyesalan sedikit terlambat karena Andrea kini sudah menghilang. Azka tidak yakin bisa menemui gadis itu lagi.
"Terima kasih karena membiarkan Andrea pergi." Azka mendongak menatap Reyma. "Kesalahannya tidak seberapa, tapi kau menghukumnya dengan cara yang luar biasa." Azka menatap punggung itu menjauh dalam diam.