Semua yang hadir di ruangan latihan berbondong-bondong mengambil darah dari kedua sepupu Ba'Ong yang sudah tergeletak tidak bernyawa. Mereka mengoleskan darahnya ke tangan mereka masing-masing sebagai bukti atau simbol mereka mengikuti peraturan Rey.
Setelah semuanya selesai mendeklarasikan diri mengikuti peraturan Rey, tiba-tiba Marshela memberitahu Rey,
"Gawat! Letnan 1 Lek'Ong ternyata akan datang ke sini, dan sekarang dia sudah tiba di sini, dia sekarang meminta kita untuk menemuinya."
Ba'Ong yang sedari tadi menggigil karena ketakutan tiba-tiba berpura-pura bahagia sambil berkata,
"Hahaha, ayahku seorang Letnan 1 Azte sekarang tidak memiliki Admiral, jadi tidak ada yang memiliki pangkat lebih tinggi darinya. Sebelumnya aku meminta dia untuk datang kemari. Bersiap-siaplah kalian! Cuci leher kalian sebelum menemuinya sekarang! Hahaha!"
Marshela menghampiri Rey, kemudian berbisik,
"Ayahnya sangat dekat dengan para tetua di aliansi inti, dia juga sangat dekat dengan beberapa pengusaha kaya dan beberapa Raja Planet di bawah pengawasan Azte Fleet."
Lalu Raisha bertanya kepada Rey,
"Sekarang apa yang harus kita lakukan?"
Dengan santainya Rey menjawab,
"Tenang saja, mari kita sambut tamu kita yang satu ini. Pertunjukkan seperti apa yang akan dia tunjukkan kepada kita, aku sangat penasaran."
Semua yang hadir berbondong-bondong keluar dari ruangan latihan dan pergi menemui Letnan 1 Lek'Ong. Sementara itu Ba'Ong yang berada di belakang mereka terus berteriak mengancam, menakut-nakuti dan mengutuki mereka.
Rey dan semuanya pergi menemui Letnan Lek'Ong di area lapangan udara kapal utama.
Setibanya di sana, Ba'Ong yang dari tadi kelihatan panik dan sangat ketakutan akhirnya bisa tertawa bahagia ketika melihat ayahnya yang sudah menunggu di lapangan udara kapal utama.
"Ayah! Akhirnya kau di sini, lihatlah mereka ayah, mereka ingin menindasku! Bahkan mereka telah membunuh sepupuku yang sangat setia kepadaku.
Kata Ba'Ong yang mengadu sambil memeluk ayahnya.
Raisha menghampiri Letnan Lek'Ong dan memberinya hormat.
"Letnan Lek'Ong!"
Lalu Letnan Lek'Ong berkata dengan nada sedikit marah,
"Raisha! Meskipun aku tidak pernah menonton livestreaming anda yang vulgar, tapi aku tahu betul apa kesalahan yang telah anda perbuat. Anda membiarkan pengkhianat seperti dia memerintahkan pasukan, membunuh dua sersan, dan sekarang dia termasuk anda, harus dimusnahkan."
Sambil menunjuk ke arah Rey.
Marshela yang tidak setuju dengan perkataan Letnan Lek'Ong, mencoba menyangkal dan memberi penjelasan.
"Pak! Itu tidak sesederhana seperti yang putra anda katakan. Sebenarnya...."
Belum juga Marshela selesai menjelaskan, tiba-tiba..
{bukk...!}
Letnan Lek'Ong memukul wajah Marshela menggunakan tongkat besi yang sudah dia persiapkan sebelumnya. Marhela pun menjadi terdiam saat itu juga.
"bidak sepertimu tidak pantas menyela dan berbicara seperti itu kepadaku."
Semua orang hanya diam saja melihat Marshela yang dipukul wajahnya oleh Letnan Lek'Ong. Kemudian Letnan Lek'Ong melanjutkan pernyataannya.
" tidak ada omong kosong atau basa-basi lagi. Aku di sini hari ini untuk membawa tentara atau pasukan khusus metal tingkat 1 yang tidak terdaftar sesuai dengan laporan yang dikirimkan oleh anakku sebelumnya. Serahkan dia sekarang!
"Aku tahu Raisha, anda menyembunyikan dan melindunginya. Jika anda menyerahkannya, anda akan dibebaskan dari hukuman mati karena sudah berhasil memenangkan Planet Ular Kabut sebelumnya.
Lalu, tiba-tiba Rey menghampiri Letnan Lek'Ong dan bertanya,
"Meskipun saya tidak tahu apa yang anda bicarakan, saya ingin bertanya. Bagaimana jika kami tidak melakukan seperti yang anda katakan?"
Letnan Lek'Ong menjawab,
"Hahaha.. yang benar saja. Azte Fleet tidak memiliki Admiral sekarang. Jadi aku adalah petugas dengan pangkat paling tinggi di sini. Membasmi pemberontak sepertimu? Semudah mengupil dengan jari kelingkingku."
"Apakah anda tidak akan bertanya, tentang bagaimana anak manja anda menyalahgunakan kekuasaannya sehingga menyebabkan 600 tentara mati di Planet Ular Kabut!"
"Sersan itu ditugaskan membimbing dan mengepalai sejumlah pasukan. Dan anakku adalah sersan dengan pangkat tertinggi di sini, jadi dia punya kekuasaan mutlak terhadap pasukan selama pertempuran. Jika dia menyuruhmu mati maka kamu harus mati dengan patuh!"
Ba'Ong pun ikut berbicara kepada Rey,
"Kamu berani meminta ayahku melakukan hal seperti itu? Apa tidak terlalu berlebihan menembak bidak sepertimu yang berani berbicara seperti itu kepada ayahku."
"Ohh jadi maksud kamu berbicara tadi itu karena kamu mengikuti peraturan militer, karena kekuatan adalah segalanya. Kamu bisa menghancurkan pasukan yang tidak berdaya dengan begitu mudahnya?"
Letnan Lek'Ong melanjutkan pernyataannya
"itu kedengaran seperti kamu seorang sarjana berpendidikan tinggi bocah, kamu berbicara sangat kasar kepadaku tapi kamu memang benar. Di era sekarang kekuatan adalah segalanya.
"Manusia kelas rendahan bisa bersujud seperti anjing yang menggoyangkan ekornya untuk meminta makan dan memohon belas kasihan pada tuannya. Jika manusia kelas rendahan sepertimu memanjat terlalu tinggi, kamu akan hancur oleh kemudi kekuatanmu sendiri."
Mendengar pernyataan dari Letnan Lek'Ong yang menyatakan kekuatan adalah segalanya, Rey kemudian memerintahkan Marshela untuk memukulnya,
"kamu terlalu memuji, aku bukan sarjana, aku hanya pemuda lulusan SMA saja, tapi....Marshela, tadi dia memukul wajah cantikmu bukan, sekarang kamu balas dia, pukul balik dia."
Marshela sempat ragu ,
"I...itu.."
Kemudian Rey meyakinkannya,
"Itu perintah."
Dan Letnan Lek'Ong dengan begitu percaya dirinya berkata,
"Pasukan rendahan hanya akan mematuhi perintah perwira tertinggi di ruangannya, dan itu tidak lain dan tidak bukan adalah... aku!"
Akan tetapi,
{plak!!}
Sebuah tamparan yang sangat anggun, indah, berseni dan bertenaga dari Marshela, mendarat di pipi kanan Letnan Lek'Ong, sampai Letnan Lek'Ong jatuh tersungkur dan terjungkal hingga terpental beberapa meter sehingga melepaskan beberapa biji giginya.
Kejadian tersebut sontak membuat para penonton di seluruh dunia yang menyaksikan terkejut melihat Letnan Armada Kapal besar ditampar oleh bawahannya sendiri. Tidak terkecuali Letnan Lek'Ong itu sendiri.
Lalu dengan santai sambil menahan tawa dan sedikit gugup, Marshela berkata,
"Ahh maaf aku hanya menyentuhnya dengan cepat."
Ba'Ong berlari menuju ayahnya yang jatuh, sambil berteriak,
"Aaaaaayaaaaah!"
Dan kemudian membangunkan ayahnya.
Tapi ayahnya malah membentak dirinya seperti ini,
"Jangan berteriak seperti cewek! Aku tidak akan mati semudah itu!"
Walaupun panik dan sedikit takut Ba'Ong nerusaha mengancam Rey,
"Kamu memerintahkan seseorang untuk memukul ayahku yang berpangkat Letnan ini di tempat terbuka saat seluruh dunia melihat ini! Kamu! Oh tidak! Kalian semua akan mendapati hukuman mati karena tindakan kalian!
Sambil menatap sinis kemudian Rey berkata,
"bukankah itu tujuan kalian. Kalian berdua mengatur skenario dan sengaja membuat kami marah hingga berani melawan, sehingga kalian bisa memarahi kami dengan sengaja, jadi kalian bisa membuat dan mempunyai alasan untuk melenyapkan kami sepenuhnya?"
Letnan Lek'Ong yang masih meringis kesakitan kembali berbicara,
"kamu memang sangat bagus dan pintar bocah. Kamu bisa pergi jauh dari kehidupan miskinmu dan mempunyai masa depan yang cerah. Tapi kamu tetaplah masih sangat muda dan terlalu terdorong oleh dorongan hati.
"Dan sekarang, pasukan khusus Azte dihasut oleh seorang pemuda sehingga berani memberontak kepada kami, melukai perwira dan menyembunyikan pasukan khusus metal yang tidak terdaftar di kapal utama. Menurut peraturan dari aliansi pusat ABIS, aku akan membasmi kalian para pemberontak itu."
******