"... Orang yang kucari selama ini adalah ...." Ayami tidak bisa meneruskan kata-katanya, karena kepala Fuyuki tiba-tiba terjatuh di pundak Ayami.
Ayami berusaha menopang tubuh Fuyuki yang dirasa agak berat itu.
Napasnya normal tapi, denyut nadinya semakin lemah, dia tidak sadarkan diri.
Mengingat dirinya yang tidak bisa membuka matanya lagi dengan tubuh yang begitu pucat kali ini, Ayami berpikir ... "Apakah dia akan mati? Untuk kedua kalinya, karena melindungiku?"
'Apa ini salahku lagi ....'
'Tolonglah, Tuhan! Aku tidak ingin dia mati sebelum aku bisa mengungkapkan perasaanku dengan benar.'
Ayami menyerukan do'anya dalam hati, dia tidak sanggup berkata lebih dari ini ....
Ketika Ayami memejamkan matanya dan dia mendekap Fuyuki yang tengah pingsan itu, tiba-tiba kilatan cahaya nan silau mengitari sekitar mereka berdua.
Ayami tidak begitu menyadarinya ketika dia meletakkan Fuyuki dengan posisi bersandar di dinding loker.
Kita tidak akan pernah tahu sesuatu seperti apa yang selama ini telah tersembunyi di dalam dunia tempat para manusia hidup, kita tidak pernah menyadari bahwa di dalam diri kita menyimpan sejuta kemampuan untuk menaklukkan hal yang telah disembunyikan oleh dunia itu.