Dua hari kemudian, Berli mendapatkan telepon dari nomer yang tidak dikenalnya, dengan perasaan khawatir, Berli mencoba untuk mengangkatnya.
"Iya, siapa?"
"Ini aku, ibunya Alan, aku ingin bicara dengan mu, bisa kita bertemu di restoran xx"
Senyum lebar langsung terpancar di bibir Berli, dengan semangat dia langsung mengiyakan, setelah sambungan telpon nya mati, dia langsung melompat-lompat bahagia.
"Sepertinya tidak sia-sia membiarkan Haruka menginap di sana dua malam ini. Ah ... apa Haruka berhasil merubah pikiran mereka untuk hadir dalam pernikahan ku?" Saking bahagianya, Berli sampai hampir terjatuh saat akan bersiap-siap untuk menemui ibu Alan.
.
.
.
Merasa penampilannya sudah pantas untuk bertemu dengan ibu Alan, dia segera masuk kedalam restoran yang ternyata sangat mewah, bahkan dia cukup terkejut ketika masuk dan disambut ramah oleh para pelayan.
"Ada yang bisa saya bantu nona?"
Berli merasa gugup, baru kali pertama ia masuk kedalam restoran semewah ini.
"aku_"