Di lain tempat, saat ini Ara sudah berada di sekolahnya dan lebih tepatnya sekarang ia di ruangan kepala sekolah.
"Apa benar anda nona Sander?" tanya seorang kepala sekolah di sana dengan sopan.
Ana merasa terkejut mendengar pertanyaan dari kepala sekolah tersebut. Pasalnya ia tidak ingin satu sekolah mengetahui jika ia anak dari keluarga Sander. Yang merupakan keluarga terkaya di Indonesia maupun di luar Asia.
"Bagaimana anda bisa tau?" tanya balik Ana dengan berwajah penasaran kepada kepala sekolah itu.
"Tenang saja nona Sander. Yang tau hanya saya saja. Tuan besar sander sudah berbincang kepada saya," jawab kepala sekolah itu.
"Dan lagi, tuan besar Sander sudah memberitahukan keinginan anda yang bersekolah di sini," lanjut kepala sekolah itu lagi menjelaskan.
"Apa aku boleh tau? apa saja yang di ucapkan oleh papaku kepadamu?" tanya Ara sambil menatap kedua bola mata kepala sekolah itu dengan tajam.