"Baiklah, bagaimana menurutmu Kashiwagi-sensei?"
Eriri yang tiba-tiba ditanyai ini menjadi tegang, tapi pada saat berikutnya dia berkata: "Sejujurnya, cerita ini sangat bagus...Tapi, kenapa kau tidak mempublish ini langsung?"
"Sangat mudah, karya ini masih memiliki plot hole karena ceritanya terlalu panjang dan beberapa informasi tidak akurat."
Yuuki menggerakkan mouse dan menunjukkan satu file yang berisi lebih dari puluhan volume komik Naruto dan One Piece!
Melihat ini, Eriri juga tersadar: "Apakah itu kesinambungan antara Arc yang lama ke Arc yang baru?"
"Ya, dan selain masalah ini, kau lihat gaya penggambarannya kan? Bagi pesta Grafis, ini agak membosankan...Jadi disinilah kau muncul untuk membantuku!"
Eriri menunjuk dirinya sendiri dan akhirnya paham, "Jadi begitulah adanya, apakah ini maksud kerja sama kita? Ghost Shadow sensei?"
"Ya, dan sebagai seorang Mangaka....Bukankah ini menantangmu? Pembuat Doujin untuk secara resmi memasuki kawasan ini?"
Yuuki akhirnya menepuk tangannya dan berkata, "Tentu saja itu tidak bisa diputuskan sepihak bukan? Jadi Kashiwagi-sensei, bisakah kau melakukan pembuatan beberapa panel Manga ini ke versimu sendiri?"
"Jalan ceritanya, baiklah...Chp pertama Naruto sebenarnya sudah pas, jadi Kashiwagi-sensei, kau hanya perlu memperindahnya!"
"Tapi ingat! Ini gaya shounen, karakter tidak boleh terlalu overbeauty, paham? Karena karakter yang seperti itu, akan merusak suasana!"
Eriri benar-benar tertantang dengan ini terutama dengan wajah yang dibuat Yuuki disana sehingga dia langsung menepuk meja keras!
"Janji sudah dibuat! Akan kulakukan!"
Yuuki: "Itu bagus!"
Dengan ini, Yuuki berdiri sambil menyingkirkan Janne disana, lalu dia berkata: "Ngomong-ngomong, aku memiliki software produksi manga sendiri. Biasakan dulu, aku tidak terburu-buru, dan sekarang sekolah tidak ada kelas bukan?"
"«Comic Creation Soft Armor for Fools» ??? Hey tunggu, kenapa nama APP ini sangat menghina?"
"Ahhh... Hanya selera jahatku, jangan khawatir." Yuuki tertawa melihat pertanyaan tidak menyenangkan Eriri.
Pada akhirnya Eriri menghela nafas dan mulai mengerjakan satu chapter Manga disana dengan berbagai alat yang tersedia.
Ngomong-ngomong, alat disini bahkan lebih mewah dan mahal dibandingkan alat yang biasa kugunakan...
Eriri yang memulai pekerjaannya mulai memikirkan itu, lalu saat dia menggunakan APP itu, matanya berkedip beberapa kali dengan sedikit keanehan...
"Hayama-kun! Bukankah aplikasi ini terlalu mudah digunakan?! Kenapa aku merasa aku adalah siswa SD sekarang?!"
Yuuki yang ada di ruangan sebelah menjawab, "Karena itu aku menamainya untuk orang bodoh, karena masalah rumit seperti blackening disana sudah diatur secara otomatis mengikuti arahan kuas dan paparan cahaya ilusi yang kau tujukan di gambar."
Setelah mendengar ini, Eriri merasa sudut matanya berkedut.
Nama Comic Creation Soft Armor for Fools ini, benar-benar pas....
Namun meski begitu, bagi Eriri masih ada sediiikit masalah.
Pasalnya, lukisan yang biasa dia gambar biasanya dari sketch pensil langsung...Tapi sekarang dia tiba-tiba harus menggunakan kuas digital?
Eriri memang masih memiliki beberapa hal yang tidak nyaman di bagian ini, dan butuh waktu untuk membiasakannya.
Masalah lainnya, beberapa adegan pertempuran seperti saat Kyuubi mengamuk di chapter awal, itu masih agak sulit bagi Eriri yang lebih ke genre romance ecchi.
Sayangnya, nama Jenius di Dunia Anime yang sudah menjadi kenyataan ini benar-benar bukan isapan jempol semata!
Bahkan jenius paling biasa di Dunia ini, itu bisa dibandingkan dengan frasa semacam ini:
""Aku tidak belajar tapi nilaiku masihlah yang terbaik?""
Tentu saja, jenius seperti golongan Yuuki yang hampir All Out di banyak bidang itu sangat langka~
Kebanyakan jenius itu seperti Furuhashi-san di bidang Liberal, Ogata-san di bidang Sains, Utaha-senpai di bidang Novel, atau mungkin Sayuki-senpai di bidang kaligrafi...
Pokoknya banyak!
Melihat bahwa Eriri tidak bertanya lagi, Yuuki mengangguk dan diam-diam pergi menuju mesin espresso disana.
Janne yang kembali bermalasan membaca manga itu bertanya, "Jujur saja Yuu, kenapa kau harus melakukan hal seperti membuat manga sih?"
"Maksudku, aku tahu karyamu memang sangat baik. Tapi, itu menyia-nyiakan usaha bukan?"
Yuuki disana hanya menjawab, "Itulah yang kau tidak tahu Janne. Melakukan hal seperti ini, selain hobi, itu juga bagus untuk refreshing kau tahu?"
"Terus menerus mempelajari masalah yang diluar akal sehat manusia itu, kau ingin rambutku botak duluan?"
"....Hanya alasan itu?"
Yuuki berbalik dan bersandar ke meja disana, "Sejujurnya masih ada alasan lainnya, aku masih kekurangan poin."
"Poin ini lagi? Puih, lupakan saja jika kau tidak mau mengatakannya, pelit."
Melihat wanita muda ini cemberut tidak senang, Yuuki hanya tertawa terbahak-bahak disana.
Espresso sudah selesai, dan dia membawakan saat Espresso lain ke meja Janne saat mengatakan: "Jika aku tidak pelit, bagaimana mungkin akan ada perjodohan bodoh semacam itu dulunya?"
"Apa, kau masih mengungkit masalah itu lagi? Kupikir kau sudah melupakannya."
Yuuki: "Haha, apakah kau cemburu?"
"Pooh! Kenapa aku harus cemburu?!" Janne memerah tapi kata-katanya masih tidak sesuai ekspresi itu!
Dasar tsundere salah label.
Maksudku, tsundere itu biasanya memiliki satu kesamaan, seperti payudara malang, tubuh loli, dan menyebalkan!
Untungnya dua dari tiga label itu dihilangkan di sisi Janne, dan...Yahh, dia terkadang menyebalkan, tapi itu tidak sampai titik membuat Yuuki marah dan kesal.
Tidak, mungkin harus dibilang, Janne itu Kikuk dibanding menyebalkan...
Jadi karena itulah Yuuki masih sangat terhibur dengan si tsundere salah label ini~
Jangan bilang dia kontrol payudara, dia hanya tidak suka sifat yang terlalu tidak masuk akal !!!
"Ngomong-ngomong Janne, aku sudah lama ingin itu..."
"A-Apa?! Tapi disini..."
Yuuki tersenyum dari mulut ke mulut dan tiba-tiba membuat gerakan terhuyung-huyung: "Ahhh Ahh...Aku akan pingsan karena kurang tidur~"
"..." Janne menggertakkan giginya sebentar dengan wajah merah sebelum akhirnya dia mendengus: "B-Bagaimanapun Yuu, kau benar-benar laki-laki yang suka begadang."
"Tidak, Tidak ada cara lain!"
Janne menjauh dari meja, lalu berlutut seiza ringan sebelum akhirnya menepuk dua paha putihnya disana: "Akan kuberikan bantal paha padamu!"
Remaja itu langsung menyelam ke paha putih itu dan tidak bisa menahan diri: "Tanpa dorongan, bagaimana bisa aku mendapatkan ini?"
"Heh! Janne, masih mudah dimanipulasi!"
Yuuki memikirkan ini dan tiba-tiba menggerakkan kepalanya beberapa kali sehingga itu membuat tubuh Janne bergetar!
Itu menggelitiknya! Tapi...
Tangan kanan ini tiba-tiba tanpa kendali dan menyentuh rambut emas dari remaja dibawahnya yang memiliki senyum bahagia disana!
Tanpa sadar senyuman muncul dan dia membuka mulutnya: "Aku benar-benar tidak tahu apakah harus marah atau tidak, kau benar-benar berdosa Yuu, karena telah melakukan ini pada kami."
Yuuki yang berbaring menyamping dengan bantal paha Janne membuka matanya pelan saat mengucapkan: "Maaf karena telah menjadi bajingan paling rendah dari umat manusia yang ada."
"Bagus kalau kau paham!"
Yuuki: "Ahhh, Janne-san... itu kejam! Bukankah kau seharusnya menghiburku dan mengatakan kalau itu tidak benar?"
Menengok ke atas, remaja itu bahkan tidak bisa melihat wajah gadis itu karena dua bola Dunia besar menghalangi!
Janne menyeret wajah Yuuki untuk menyamping lagi dengan wajah memerah dan berkata: "Kata-kata lunak tidak berlaku untukmu!"
"Dasar orang yang suka membuat wanita menangis!"
"....Aku rasa hanya satu wanita yang baru kubuat menangis bukan? Hei...Menjadi tampan itu menyusahkan."
"Benar bukan, pembaca yang budiman disana?"