Tiga orang laki- laki bertubuh besar menghampiri Dira, tersenyum sinis memandang Dira, "Serahkan gadis tadi! Atau kamu yang akan kami bawa sebagai gantinya." mereka serempak tertawa.
"Tidak!" jawab Dira santai, tanpa merasa takut sedikitpun. Bahkan terlihat cuek, tapi saat salah satu laki- laki itu mau menarik tubuhnya, kaki Dira mendarat duluan di mukanya.
Bukkk!
"Awww... Sialan!" bentaknya sambil meringis menahan sakit, Wijaya keluar membantu Dira. Dira menoleh ke arah Wijaya, terlihat orang di belakang Wijaya sedang memegang pisau hendak melukai wijaya. Dengan cepat Dira mendekat dan menendang tangannya dengan Kuat. Pisau terlempar jauh dan Dira menghajar orang itu tanpa ampun.
Tidak perlu waktu lama, ketiga laki- laki itu terkapar tidak berdaya. Wijaya dan Dira meninggalkan tempat itu membawa Maera.
"Kamu ternyata sadis, Dira." Wijaya terkekeh melihat menantunya berubah menjadi seseorang yang berbeda saat ini.
Dira tersakiti... Kin tidak salah, tapi berada di waktu yang salah.
Bagaimana Dira harus bersikap?
mundur atau tetap memaafkan walau sakit?
Terimakasih telah mampir, jangan lupa Vote!