Saat mata hari pagi bersinar menerangi alam semesta, tangan Kin bergerak. Dira yang baru bangun dan masih merasakan kantuk, mendadak matanya melebar.
Perlahan mata Kin terbuka, Dira langsung mengecup kening Kin dan bibirnya sekilas dengan hati sangat bahagia. Kemudian memanggil dokter yang menangani Kin. Ada kelegaan dihatinya dan tidak sabar menunggu hasil pemeriksaannya.
Dokter keluar, setelah memeriksa Kin. Dira dengan antusias mendekat, menunggu penjelasan dokter.
"Pasien, sudah melewati masa kritisnya. Bisa segera kami pindahkan ke ruang rawat. Namun,..." Dokter memandang Dira lekat- lekat,
"Saya siap mendengarkan hasil pemeriksaannya dok, seburuk apapun," Dira meyakinkan dokter dihadapannya yang nampak ragu.
"Sebagian ingatannya hilang, jadi mohon bersabar dan agar tidak memaksakan untuk terlalu keras berfikir!" Dokter menjelaskan keadaan Kin.
Deg,
Maaf author harus bikin Dira sedih lagi...
Dilupakan Kin hiks...
Ada yang pernah merasakan, bagaimana rasanya di lupakan?
Sesak tidak rasanya?
Terimakasih telah membaca ANINDIRA, jangan lupa Vote -nya!