"Boss, semua data sudah lengkap. Yang selalu bersama Bos adalah Nona Anin." Jonathan tertegun mendengar laporan anak buahnya.
"Aku terlambat menemukannya Don, dia telah bersama dengan pria yang di cintainya. Betapa menyedihkannya aku," Kata Jo. Pandangannya kosong menatap jendela.
Jo mengibaskan tangannya, menyuruh Doni keluar. Setelah Doni keluar, Jo juga keluar dan membuka salah satu kamar di rumahnya, kamar kosong yang tertata rapih dan indah.
Baju yang ada di lemari, penuh dan cantik- cantik dari dress, kaos, rok ataupun celana panjang dan baju atasan.
Jo menyentuh baju- bajunya dan sesekali mengusap air matanya yang lolos jatuh kepipinya.
"Papa, aku telah mengabulkan permintaanmu dan permintaan orang tua Anin, membuat perusahaan kalian sangat maju dan sangat besar. Namun, Anin tidak bisa kumiliki. Sakit..." ucapnya lirih.
Jo menekan dadanya, tersenyum getir... Dirinya hidup di bayang - bayang masa lalu dan tidak mau berpaling menatap yang lain.