下載應用程式
93.81% The Hidden Smile / Chapter 91: Heny #12

章節 91: Heny #12

Ruangan itu sangat gelap. Hanya ada satu sumber cahaya, yaitu ponselnya. Heny meringkuk di atas tempat tidurnya, memeluk lutut, sambil menatap ponselnya.

Tidak ada. Tidak ada satu pesanpun yang masuk. Apakah ponselnya rusak? Tidak. Hanya saja tidak ada satu pun telpon atau pesan yang masuk.

Ia menangis. Lagi. Hari ini sudah berapa kali Ia menangis?

Setelah ditinggalkan Daniel, Ia menangis di depan kelasnya. Siswa-siswi lain yang berlalu-lalang menyaksikan hal itu. Mereka berbisik-bisik di sekitarnya.

Bukankah baru saja mereka setuju dengannya? Bukankah baru saja mereka termakan omongannya? Mengapa sekarang mereka berbisik-bisik di sekitarnya?

Rasa malu memaksanya untuk bangkit berdiri. Ia segera mengambil tasnya di dalam kelas, lalu berlari menembus semua mata yang memandang, segera ke toilet.

Di toilet, Ia segera membasuh tangan dan wajahnya. memperbaiki riasannya, berpura-pura bahwa Ia sedang tidak hancur sekarang.

'Kenapa gue yang harus kek gini? Kenapa bukan Nadia yang hancur?! Gue baru aja bongkar rahasia yang udah dia jaga mati-matian. Kenapa malah gue yang kek gini?!' Heny bertanya-tanya tak mengerti.

Ia segera pergi dari toilet. Belum sampai di depan pintu, Heny mendengar percakapan kecil dari beberapa orang di luar.

"I mean, hampir lebih dari setengah penghuni sekolah kita juga tau kali, Nadia itu siapa dan gimana. Secara kita semua se-smp." Kata seorang gadis.

"Iya. Gue ingat waktu dia pernah ikut jadi tim dari sekolah kita buat lomba cerdas cermat ekonomi di Surabaya." Jawab gadis lainnya.

"Eh iyaaa... iya iya. Ingat. mereka juara tiga kan?" Timpal beberapa gadis bersamaan.

"Dan itu seingat gue, yang dampingin juga guru Ekonomi waktu itu kok... Ga ada keluarganya yang ikutan." timpal gadis pertama.

"See? Ya kita tau Nadia emang nggak niat kalau di kelas, tapi dia tetep ngerjain tugas dan belajar kok kalau ada ujian..." Aku gadis lainnya.

"Trus kenapa si cewek tadi itu segala bawa-bawa soal KKN ke Nadia sama Pak Robert sih?"

"Ya kan dia nggak tau, kalau Pak Robert itu tegas bukan main. Dia kan anak baru, guys..."

"iya iyaaa... gue ingat Nadia pernah selalu dihukum waktu kita kelas 1 dulu, gegara dia selalu telat." Kata seorang gadis dan membuat mereka tertawa.

"Iyaaaa... gue ingat, gue ingat." sahut mereka lalu tertawa.

"Sumpah! Akhirnya dia nggak pernah telat lagi karena diomongin, kan?" kata seorang gadis lalu terkekeh.

"Ingat nggak apa kata orang-orang?" Pancing gadis lainnya. "Anak kepala sekolah kok hobinya telat?! Emang kalo anak kepala sekolah, boleh bikin masalah? Nggak kasian apa, Bapaknya susah-susah ngatur anak orang lain, eh dianya berontak." Lanjut gadis itu lagi. Mereka lalu tertawa mengingat hal itu.

"Nadia, Nadia..." Kata seorang pemuda di antara gadis-gadis itu. Heny mengenali suara itu. Itu suara pacar- mantannya, Daniel.

"Lo semua masih ingat aja." Komennya.

"Eh Dan, itu cewek lu iseng banget sih." Kata gadis yang tadi membuka percakapan.

"Udah bukan guys." Kata Daniel cepat.

"What?! waahh... jahat lo!" Komen mereka semua.

"Eh,Eh... Lo semua tau nggak, Nadia tadi kenapa?" Tanya Daniel mengalihkan.

"Yang mana? Yang di aula?"

"Bukaaaann. Setelahnya." Kata Daniel tak sabar.

"Oh... Dia dilempar minuman sama anak-anak di lapangan."

"HA?!" Daniel sangat terkejut. "Siapa sih yang iseng kek gitu?!"

"Anak smp lain, kali... Kan mereka ngga kenal Nadia... Mereka juga nggak tau, kalau setengah dari sekolah ini udah tau bahwa Nadia itu anaknya Pak Robert, Kepsek sini." Kata mereka santai.

Heny tiba-tiba dengan kasar membanting kakinya lalu melangkah keluar. Mereka semua terkejut, namun berubah biasa saja saat melihat siapa yang berjalan pergi.

"Dan, itu mantan lo, kan? Si pencari gara-gara sama Nadia." Kata seorang gadis dengan volume suara yang agak dibesarkan. Daniel hanya menatap Heny yang terburu-buru pergi.

Mengingat kembali percakapan orang-orang di luar toilet membuat Heny semakin kesal. Mengapa tidak ada yang memberitahukannya tentang hal itu?! Mengapa Ia harus tahu setelah semua kekacauan yang telah Ia buat? Mengapa pula Nadia itu tidak pernah menjelaskan tentang dirinya?!

Berbagai pertanyaan, kecaman, dan sumpah-serapah terus berputar di kepala Heny. Ia kembali melihat ponselnya. Tidak ada satu pesan pun yang masuk. Setidaknya seseorang tolong katakan sesuatu!!

Ia kembali meringkuk. Menutup wajahnya dengan selimutnya. Membenamkan diri dalam kegelapan.


創作者的想法
Weird_Unicorn Weird_Unicorn

DON'T FORGET TO LEAVE A TRACE PLEASE...

so be kind to COMMENT AND VOTE

p.s* your power stone will be refill every 24 hours,

so spare me one of them, please.

Thank You xoxo.

Load failed, please RETRY

每周推薦票狀態

Rank -- 推薦票 榜單
Stone -- 推薦票

批量訂閱

目錄

顯示選項

背景

EoMt的

大小

章評

寫檢討 閱讀狀態: C91
無法發佈。請再試一次
  • 寫作品質
  • 更新的穩定性
  • 故事發展
  • 人物形象設計
  • 世界背景

總分 0.0

評論發佈成功! 閱讀更多評論
用推薦票投票
Rank NO.-- 推薦票榜
Stone -- 推薦票
舉報不當內容
錯誤提示

舉報暴力內容

段落註釋

登錄