"Itulah sebabnya, Anda mengabaikan Tuan Evan di saat dia merindukan Anda," jelas Susan yang seketika membuat Luci mengernyit meski juga nyaris tertawa.
"Evan merindukanku? Hahaha, tidak mungkin lah." Luci mengibas tangan di udara lalu terpingkal-pingkal. Tubuhnya serasa ringan saat ini. Penjelasan faktual dari Susan lebih terdengar seperti hiburan konyol baginya saat ini.
Bagaimana mungkin Evan merindukan Luci jika tuan kaya itu saja tidak menyukai Luci? Begitu pikir gadis itu.
Sementara Susan mengernyit kala mendengar bahakan dari Luci, yang sebelumnya didahului dengan beberapa statement yang jelas terdengar aneh. "Tuan Evan adalah kekasih Anda. Kenapa dia tidak mungkin merindukan Anda?"