Bersama Tuan John yang menyetir, Evan sudah sampai di depan flat milik Luci demi menjemput gadis itu. Keduanya ingin makan siang bersama, dan Evan tidak bisa menahan diri untuk berlari demi menjemput gadis pujaannya itu.
"Luci Sayang, aku datanggg!" Wajah Evan berbinar-binar dengan sangat senang. Jas kerja miliknya menggelembung dan menunjukkan sosoknya yang jangkung. Menanti untuk bertemu Luci sudah menghabiskan kesabaran Evan, apalagi kerinduannya yang tak terbendung.
"Dia Tuan Evan kan? Wah, dia ke sini lagi? Pakai mobil juga?" kaget salah satu tetangga Luci yang belum sempat tau mengenai keributan Evan dan para tetangga yang Lusi yang usil. Di sampingnya berdiri Meta yang sedang menggigit bibir bawahnya. "Wah, Met, kau bahkan kalah setelah Daniel meninggal sekali pun," lanjut tetangga itu.