"Aku tidak sungguh-sungguh dengan ucapanku kok." Luci tertawa kering. Ada uap ketakutan yang menyembur dari suara gadis itu.
"Tapi aku serius soal aku yang mungkin akan melakukan sesuatu padamu." Evan menaikkan sebelah alisnya. Tubuhnya sedikit bergerak di atas tubuh Luci. Mata Evan terpaku pada bibir gadis itu berulang kali. Ada tatapan lapar dan juga tak tertahankan di sana.
'Tapi dia kan suka dengan gadis yang dia temui di toserba milik Kevin. Lalu bagaimana bisa dia mau melakukan hal yang macam-macam padaku? Pasti dia hanya menggertak saja. Benar, pasti begitu. Iya kan?' Luci terus berceloteh di dalam hatinya sendiri. Gadis itu terus saja memikirkan berbagai macam kemungkinan tentang Evan. Semakin lama dia memikirkannya maka semua ini semakin membuat Luci semkain merinding.