"Biar aku yang menuang santannya," pita Evan dengan memegang santan instan di tangannya. CEO itu tengah membantu Luci membuat bubur yang akan Luci berikan kepada Spider. Hal itu Evan lakukan agar urusan Luci dengan kakak tirinya (Spider) bisa segera selesai. Jadi setelah itu Evan akan bisa memiliki waktu seutuhnya bersama Luci.
"Ok, tuang saja! Aku harus tetap mengaduknya," angguk Luci. Gadis itu mengenakan celemek miliknya yang berwarna biru. Celemek itu telah membentuk tubuh Luci dengan indahnya.
Sebenarnya Luci ingin Evan saja yang memakainya karena baju untuk Evan sangat terbatas di dalam flat. Akan tetapi Evan menolak dengan alasan yang cukup heroik meski bagi Luci tetap terdengar lucu. "Aku tidak akan membiarkan seorang gadis masak tanpa celemek. Jadi pakaialah!" Jika Luci mengingat kata-kata itu pasti gadis itu akan tersenyum-senyum sendiri, seperti saat ini.