下載應用程式
6.52% DIAM-DIAM CINTA / Chapter 15: Trauma Masa lalu

章節 15: Trauma Masa lalu

Selena sedang berada di dalam kamar. Dia melihat tangannya yang sudah dilepas perbannya.

Pergelangan tangan Selena masih bengkak dan jari kelingkingnya sudah bisa digerakkan, karena dia memiliki alasan untuk terus belajar dan mengurung dirinya di kamar. Selena bisa bernafas lega dengan tenang, karena tidak harus keluar dari ruangannya.

Selena meraih salep di atas nakas, itu salep pemberian Lucas.

"Selena.... buka pintu!" gedoran keras dari luar kamarnya, mengagetkan Selena yang sedang duduk melamun.

"Kenapa harus dikunci segala?" Lyana melotot marah.

"Maaf Ma." Selena mengkerut takut.

"Mama mau keluar ke tempat Om mu. Bersih-bersih dan masak." suruhnya dengan nada suara keras. Padahal tanpa perlu wanita itu berteriak, Selena mendengar sangat jelas setiap ucapannya.

"Hahh!" Selena menghela napas. Menatap kepergian ibunya dengan mata penuh harap.

Seandainya saja waktu tidak berubah, berapa bagusnya itu?

Lyana Anastasya merupakan ibu kandung dari Selena, wanita itu baru berusia 32 tahun. Wajahnya sangat cantik dengan kulit putih pucat dan rambut panjang bergelombang. Lyana merupakan wanita tercantik di desa ini, yang kurang beruntung.

Jika saja bukan karena paksaan dari kakek Selena yang memaksa menikahkan Lyana dengan suaminya saat ini. Bisa dipastikan Lyana akan menjadi istri dari mandor di desa ini yang lumayan kaya.

Tapi karena Lyana takut pada kedua orang tuanya, Lyana terpaksa menikah dengan Rayhan yang hanya seorang kuli.

Karena ketidakpuasan dari kehidupan beberapa tahun bersama Rayhan yang penuh kekurangan. Serta didikan keras dari ayahnya; Raynar Raksa sedari kecil, membuat Lyana berwatak keras dan sangat disiplin dalam mendidik anak. Tidak segan dia akan melayangkan tangannya tanpa perasaan menyesal sedikitpun.

Dan Rayhan merupakan sosok suami penurut yang memanjakan istrinya. Bahkan jika Rayhan melihat Selena dipukuli dengan brutal, dia hanya berdiri di sana tanpa sedikitpun menyela untuk sekedar menenangkan amarah dari istrinya.

Kejadian itu masih membekas dalam benak Selena dan itu adalah kejadian yang membuatnya sangat takut pada ibunya sampai sekarang.

Waktu itu Selena masih duduk di kelas 5 sekolah dasar.

Ayahnya baru saja pulang dari rantau. Rayhan mendapatkan pekerjaan selama dua bulan di Bali. Dan saat Rayhan pulang, dia membawa ponsel smartphone yang mulai tren tahun itu.

Selena menatap penasaran ke arah ponsel persegi berwarna hitam. Dia diam-diam meminjamnya saat Ayahnya sedang pergi keluar untuk menjemput ibunya di kebun.

Selena yang tidak tahu apa-apa, dengan raut bahagia dia terus menggenggam ponsel itu ditangan mungilnya.

Saat itu Selena pergi ke rumah Novi, salah satu sahabatnya yang beda sekolah. Tadinya Selena ingin ke tempat Cristine untuk bertanya bagaimana cara menggunakan ponsel pintar itu. Sayangnya, Cristine sedang keluar kota bersama keluarganya. Jadi dia memutuskan untuk pergi ke tempat Novi.

Selena tiba di sana, di rumah berlantai dua milik sahabatnya; Novi sedang bermain dengan ponsel Nokia hitamnya. Dia sedang asyik mengetik di keyboard ponsel itu. Bunyi ketik keras dari jari-jari Novi yang menari lincah diatasnya, selalu membuat Selena terpana. Apalagi saat Novi menyapanya dengan ramah dan jarinya terus bergerak. Menurutnya itu keren sekali.

"Kamu sibuk?" Tanya Selena sambil duduk di sebelah Novi.

Novi menggeleng. Kemudian melirik ke arah Selena, mata sipitnya berbinar saat dia melihat ponsel di tangan Selena.

"Punyamu? Kapan kamu beli? Ini android, keren sekali!" Teriak Novi heboh.

"Punya Ayah. Aku hanya meminjam sebentar. Tapi aku tidak tahu bagaimana menyalakannya. Lihat, itu mati." Katanya sambil memberitahu Novi. Novi mengambil ponsel di tangan Selena, dia mengutak-atik ponsel tersebut. Dan saat akhirnya dia tidak tahu bagaimana menggunakan ponsel itu, Novi menyerah. Lalu kemudian dia tiba-tiba mengusulkan untuk meminta bantuan kepada saudaranya.

Selena mengangguk setuju dan dia di tinggalkan sendiri di sana, dengan ponsel jadul Novi ditangannya, Selena bermain game puzzle.

Karena Selena sudah terbiasa sendirian dan lupa tidak mengecek waktu, itu sudah setengah jam saat Novi meninggalkannya di teras.

Selena sudah selesai bermain game itu dan naik level 4 peringkat. Dia melihat Novi datang dari dalam rumah dan tersenyum lebar kearahnya. Selena sedikit curiga tapi tidak bertanya.

"Ponsel ini mati tadi, baterai habis, jadi aku pinjam milik saudaraku untuk mengisi daya." Kata Novi memberitahu.

Selena hanya mengangguk-angguk saja. Dia meraih ponsel tersebut yang sudah menyala. Cahaya terang terpantul ke matanya dan foto mamanya yang cantik berada di layar, Selena tersenyum. Dia sangat mengagumi dan mencintai sangat ibu.

Novi mencolek tangan Selena, kepalanya menoleh, bingung.

"Apa?"

"Aku ingin menunjukkan sesuatu padamu. Tapi ini rahasia kita, apa kamu penasaran dan ingin tahu." Novi berbisik pelan ke telinga Selena dan dia merasa geli akibat bisikan menggelitik itu.

Sebelum Selena mengiyakan atau menolak. Novi mengambil ponsel di tangannya. Selena hanya membiarkan meskipun tidak suka.

Lalu ada suara wanita dan pria berbincang. Selena mengerjap dan menoleh ke samping kiri dan ke kanan, mencari suara yang tiba-tiba muncul.

Novi menyetel diam suara di ponsel tersebut. Dengan tertawa mesum dia menyerahkan ponsel itu ke arah Selena, dia tertegun lalu wajahnya memerah malu, telinganya panas dan tangannya gemetar.

Dalam video itu ada seorang wanita dan pria telanjang, mereka berpelukan erat dan bibir keduanya saling menempel. Terakhir saat dilihat oleh Selena adalah pria itu menarik bibir wanita itu dan ponsel pun dia lempar karena terkejut. Ponsel pun mati.

Tangan Selena berkeringat dan wajahnya di penuhi rasa penyesalan dan sedih. Seakan apa yang dilihatnya barusan adalan dosa yang tidak pantas dia ketahui saat ini. Belum waktunya.

"Aku mau pulang."

Sebelum Selena pergi dia berbalik dan menatap serius ke arah Novi.

"Nov, lain kali jangan tunjukkan hal seperti itu lagi padaku. Sangat menjijikkan." Lalu Selena terburu-buru pergi.

Setelah kejadian itu Selena tidak lagi meminjam ponsel Ayahnya. Karena dia memiliki perasaan bersalah dihatinya, Selena gugup dan takut. Dia seperti sudah berbuat dosa pada orangtuanya. Dia ingin mengakuinya, namun rasa takut lebih mendominasi dirinya, Selena menjadi dilema.

***

Don't forget support for this novel. Please vote, review and comment if you like this story. Thank you, guys.


章節 16: Trauma Masa Lalu

Malam itu setelah Lyana baru saja pulang dari tempat Burhan; Ayah Andre. Wajah Lyana tampak sangat mengerikan. Ekspresi bengis sangat kentara di wajahnya yang cantik. Dan tatapan matanya saat menatap Selena, seakan wanita itu ingin mencincang putrinya sendiri sampai mati.

Selena yang ditatap dengan mata merah Lyana, ketakutan dan tubuh kurusnya tanpa sadar gemetar.

Ada apa dengan mamanya? tanya Selena dalam batinnya.

Lyana pergi ke arah dapur dan mengambil tongkat dari kayu jati yang biasa dipajang di dekat dapur. Selena ingat itu merupakan tongkat dari Kakeknya untuk pembelajaran setiap sang ibu berbuat masalah di masa kecilnya. Lyana seringkali memberitahu cerita-cerita masa kecilnya itu padanya. Dan hukuman menggunakan tongkat, merupakan peringatan agar supaya sang mama ingat dan patuh. Tujuannya ialah untuk tidak mengulang kesalahan yang sama.

Mata kecil Selena terus mengikuti setiap langkah Lyana. Saat dia melihat Lyana memegang tongkat itu dan memandang marah padanya. Selena memiliki keinginan untuk kabur dari sana.

"Buka celana itu!" Suruh Lyana dengan nada dingin. Selena yang berdiri di hadapannya sudah gemetar takut. Bocah cilik itu dengan patuh melepas celana legging yang dipakai daan kaos tipis kebesaran menutupi setengah paha bocah tersebut. Dengan tangannya yang gemetar dia terus menarik turun kaos tersebut dengan canggung agar menutupi pahanya yang terekspos.

"Apa kamu tahu, hal memalukan apa yang sudah kamu lakukan pada keluarga kita? Jawab!" Bentak Lyana emosi. Wajahnya mengeras menahan amarah. 

Selena terdiam dengan menundukkan kepalanya. Tangannya mengepal disisi kiri dan kanannya. Ia memiliki firasat tentang kesalahan yang sudah dia lakukan di rumah Novi waktu itu. Selain kejadian itu, ia tidak ingat sudah lakukan hal yang salah lainnya.

"Maaf Ma." Saat suara itu jatuh dari bibirnya, pukulan keras diterima Selena di betisnya. Selena terkesiap, kaki kecilnya yang rapuh langsung lebam.

"Hmphh!" Selena membelalak dengan mata terbuka lebar, suara kesakitan tertahan dari tenggorokannya dikarenakan kejutan dari pukulan itu membuatnya terkesiap.

Bulir air mata langsung keluar dari mata Selena, mengalir di pipi dan jatuh ke dagu bocah itu.

Sangat memalukan saat dia di tuduh tidak becus mendidik anak yang kedapatan menonton porno orang dewasa. Ketika Lyana mengingat kembali teguran dari kerabatnya serta lirikan cemooh dari tetangga yang dia temui, semakin merangsang amarahnya yang sudah tak terbendung. 

Selena mencoba kabur dari tongkat yang menyakitinya, tapi tubuhnya ditekan membungkuk di atas meja, tangannya yang kecil di remat kuat oleh tangan besar Lyana. Kuku Lyana yang tajam menancap ke kulit tangan Selena dan menembus daging tangannya yang lembut.

"Ma... Kumohon, maafkan aku... Sakit!" Selena menangis kesakitan.

"Arghhh... Sakit, Ma!" Ucap gadis itu menjerit keras. Selena terengah-engah, nafasnya terdengar memburu diantara tangis dan rasa sakit yang mendera sekujur tubuhnya.

"Kamu anak memalukan. Masih kecil sudah menonton video tidak senonoh seperti itu!" Lalu pecutan di punggungnya bertambah.

Pekikan kesakitan Selena teredam dengan suara marah dari teriakan Lyana. Setiap umpatan itu terpatri jelas di telinga Selena, bersarang di otaknya yang cerdas dan menyebabkan ketakutan seumur hidup yang tidak bisa hilang dari gadis itu sendiri.

"Kalau kamu sudah penasaran hal seperti itu. Aku akan menikahkanmu saja. Kamu dengar, anak sialan!" Dan tongkat itu mendarat keras di pinggang kanan bawah dekat perut menyebabkan Selena menengadah dengan mata terbelalak, seakan perutnya melonjak naik ke tenggorokannya. 

Sakit, sakit sekali!

 

Perutnya bergejolak seperti diaduk-aduk, lalu dia muntah empedu pahit dari mulutnya, menodai rahang Selena dan lantai di bawah tubuhnya. 

"Berhenti .... Selena minta maaf .... Maaf, Ma ~" Suara lirihnya tercekat tangis. Selena dengan susah payah meremas kalimat pengampunan, tapi Lyana tidak mau mendengarkan. "Sekolah ... Selena ingin pergi ke sekolah." Bahkan jika dia tidak tahu arti kata-kata ibunya, kata menikah terdengar buruk di telinganya sekarang. 

"Tidak usah sekolah. Percuma, kamu keparat tidak punya otak!" Lyana terus memecut tongkat itu ke tubuh Selena. Betis, punggung, dan pantatnya sudah mulai mati rasa. Selena tidak tahan dengan nyeri yang terus menerus dia rasakan.

"Maaf, Ma. Kumohon ~ Jangan ... Jangan pukul aku lagi ...  Tidak ulangi ... Hmph!" Selena menangis dengan suara gemetar. 

Pada akhirnya, Selena yang sudah dipukuli habis-habisan mulai kehilangan kesadarannya. Kepala gadis itu terkulai lemas dan tubuhnya yang tidak bertenaga merosot jatuh ke atas lantai yang dingin.

"Kalau kamu masih membuatku malu, aku akan mematahkan kakimu, cacat sekalian dan kamu tidak bisa kemana-mana lagi. Kamu dengar Selena!" Terakhir kali sebelum Lyana berhenti, ia mengancam putrinya sambil melempar tongkat itu ke lantai, Lalu dia pergi dari ruang tamu meninggalkan Selena dengan tubuh gemetaran.

Sebelum Selena pingsan, dia memaksakan diri mengangguk dan berjanji untuk mengingat peringatan sang Mama dan tidak akan pernah mengulangi kesalahan yang sama. 

Tidak membuat malu keluarganya.

Aku berjanji... Aku berjanji, Ma.

Rayhan yang sedari tadi berdiri di luar bergegas masuk ke dalam rumah, membopong tubuh Selena yang lemas ke dalam kamar putrinya.

"Maafkan Ayah, Selena. Maafkan ayah...ayah bersalah." Bisik Rayhan dekat telinga Selena. Rasa bersalah menjangkiti perasaannya. Sedemikian rupa hingga pria dewasa itu pun tak kuasa melihat putrinya di penuhi lebam menakutkan.

Warda yang baru saja datang bersama Cristine membeku kaku melihat Selena yang jatuh lemas dan pingsan di dalam pelukan Rayhan. Ibu Cristine itu melangkah ke dalam rumah sambil menggandeng tangan putrinya, mengikuti langkah Rayhan menuju ke kamar Selena.

***

Don't forget support for this novel. Please vote, review and comment if you like this story. Thank you, guys.


Load failed, please RETRY

禮物

禮品 -- 收到的禮物

    每周推薦票狀態

    批量訂閱

    目錄

    顯示選項

    背景

    EoMt的

    大小

    章評

    寫檢討 閱讀狀態: C15
    無法發佈。請再試一次
    • 寫作品質
    • 更新的穩定性
    • 故事發展
    • 人物形象設計
    • 世界背景

    總分 0.0

    評論發佈成功! 閱讀更多評論
    用推薦票投票
    Rank 200+ 推薦票榜
    Stone 0 推薦票
    舉報不當內容
    錯誤提示

    舉報暴力內容

    段落註釋

    登錄

    tip 段落評論

    段落註釋功能現已上線!將滑鼠移到任何段落上,然後按下圖示以添加您的評論。

    此外,您可以隨時在「設置」 中將其關閉/ 打開。

    明白了