Dinda meringis, sambil memijit-mijit kakinya yang terkoyak. Rasanya sangat perih, sampai dia menitikan air mata. Tapi entah, apakah air mata itu keluar hanya karena sakit yang dirasakan? Atau... karena hal lain. Yang jelas sekarang pikirannya berkecamuk, meski dia mencoba sekuat tenaga untuk tenang. Dia baru tahu fakta, jika nyatanya Niken adalah mantan pacar Nathan. Terlebih, kejadian-jadian dari kemarin yang ganjil, membuat Dinda semakin merasa sesak. Sebab ia merasa, jika Niken bukan seperti mantan-mantan Nathan lainnya. Niken, seolah memiliki tempat tersendiri di hati Nathan, yang mungkin bahkan sampai detik ini, tempat itu tidak akan pernah hilang.