Bella berkata agak bingung, "Aku mengerti, tapi kupikir kau mungkin juga ingin mengetahui kondisi anakmu."
Saga mendengarnya dengan lembut tapi tidak keras. Jika Bella sangat membutuhkan dia untuk hadir saat ini, maka Saga tidak akan menolaknya.
Tapi kemunduran kondisi ini, yang memiliki kemungkinan untuk memicu rasa salah paham Stella, membuat Saga sedikit lebih berbelas kasih.
Dia berpikir sejenak sebelum berkata, "Kau bisa memberitahuku hasil pemeriksaan. Adapun jika kita pergi bersama, kau tidak perlu mengatakan apa-apa nanti."
"Oke."
Bella mengangguk dalam diam, mengedipkan bulu mata panjang di bawah matanya. Bayangan bibir tipisnya tertutup rapat, dan dia menekannya sampai menjadi garis lurus.
Bukannya Saga tidak tahu bahwa kata-kata yang diucapkan olehnya mungkin menyakitkan. Tetapi tidak mungkin. Dia tidak bisa melewati batas itu, dan hanya itu yang bisa dia lakukan.