Saga sedang tinggal di balkon di lantai dua vila pribadinya, menyaksikan awan gelap semakin berkumpul di langit. Setengah dari anggur merah di tangannya siap diminum dan hujan akan turun di sana.
Di bawah langit yang gelap, sesosok mungil bergegas menuju ke vila.
Stella mengumpulkan keberaniannya, dan berteriak, "Saga, keluar!"
Dia tidak punya pilihan lain. Saga tidak akan menjawab teleponnya sama sekali, dan Stella tidak punya cara lain melakukan cara bodoh ini. Dia rela melakukannya demi bisa berbicara dengan Saga dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.
Mendengar suara yang dikenalnya, Saga mengerutkan kening. Dia meletakkan gelas anggurnya di atas meja di sebelahnya, lalu bangkit dan melihat ke bawah.
Saat melihat ke bawah, Stella juga menatap ke arahnya dengan kepala terangkat.
Melihat Saga muncul, Stella memperlihatkan ekspresi gembira. Tapi Saga malah berbalik dan beranjak meninggalkannya tanpa ampun saat melihatnya.