"Ada yang ingin Papa ceritakan setelah Tuan Albert selesai mengecek keadaanmu."
Luca mendengar perkataan Ioan ketika ia baru membuka pintu kamar. Pergerakan tangannya terhenti sejenak sebelum kembali menutup pintu.
Keluarga Asaka membutuhkan waktu untuk menjelaskan semuanya kepada Mihai jadi Luca tidak akan mengganggu.
Ia bersandar pada dinding dingin di seberang pintu kamar dalam diam. Kedua tangannya terlipat di depan dada dan kaki kirinya disilangkan di depan kaki kanannya yang semampai. Siapa saja yang melihatnya pasti akan terpukau oleh kesempurnaan figur itu.
Bahkan, Vasile yang buru-buru datang karena mendengar Mihai telah bangun berhenti sejenak untuk mengagumi pemandangan itu sebelum tersadar kembali.
Halo yak! Ternyata belum ketemu *jangan marah sama aku ya hahaha XD*
___
Terima kasih sudah mensupport cerita ini dengan koin :D